HONDA

Desa Ciptagelar Cadangkan Makanan hingga 95 Tahun ke Depan

Desa Ciptagelar Cadangkan Makanan hingga 95 Tahun ke Depan

Desa Ciptagelar Cadangkan Makanan hingga 95 Tahun ke Depan--Instagram/dinkesjabar

RAKYATBENGKULU.COM - Desa Ciptagelar, yang terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini tengah menjadi perbincangan hangat karena memiliki cadangan makanan yang dapat bertahan hingga 95 tahun ke depan.

Masyarakat desa ini, yang telah menjalankan tradisi leluhur selama lebih dari 640 tahun, tetap mempertahankan cara bercocok tanam yang berkelanjutan sekaligus menyambut kemajuan teknologi modern.

Warisan Pertanian yang Berkelanjutan

Dikutip dalam akun Instagram @bumdeskita.id Sebagian besar penduduk Ciptagelar berprofesi sebagai petani dan tidak pernah mengalami gagal panen selama lebih dari 600 tahun.

Mereka menghindari penggunaan bahan kimia dalam pertanian, sehingga kualitas tanah tetap terjaga.

BACA JUGA:Wabah Penyakit Ngorok Serang Sapi dan Kerbau di Bengkulu, 60 Ternak Mati dan 1.000 Dosis Vaksin Disalurkan

BACA JUGA:3 Tersangka Kasus Korupsi Proyek Rumah Aren Rejang Lebong Segera Diadili, Ini Jadwal Sidang Perdananya

Dengan sistem pertanian yang ramah lingkungan, desa ini menghasilkan padi sekali dalam setahun, yang tidak diperjualbelikan, melainkan disimpan di lumbung padi atau yang dikenal sebagai "leuit."

Menurut masyarakat setempat, menjual hasil panen padi dianggap sebagai dosa besar, sehingga mereka sangat menghargai dan menjaga kearifan lokal.

Saat ini, lumbung padi mereka telah mencapai 11.000 unit, yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan selama 95 tahun ke depan.

Mempertahankan Tradisi dan Mengadopsi Teknologi

Masyarakat Desa Ciptagelar menjunjung tinggi adat dan tradisi, sehingga memiliki karakteristik yang unik dibandingkan desa lain di Indonesia.

BACA JUGA:Mahasiswa Nonaktif UMB Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Serangkaian Pertanda Sebelum Kejadian

BACA JUGA:Dana BOS, DAK, hingga Tunjangan Guru: Rincian Penggunaan Rp1,55 Triliun untuk Purbalingga

Meski tetap melestarikan kearifan lokal, mereka juga memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan budaya mereka ke dunia luar.

Desa ini memiliki stasiun televisi dan radio sendiri yang menayangkan berbagai aktivitas masyarakat, termasuk pertanian dan lagu-lagu khas Sunda.

Pembangunan Energi Berkelanjutan

Desa Ciptagelar juga memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dibangun secara swadaya, menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan berkelanjutan.

Dengan semua upaya ini, meskipun desa ini jarang terekspos, Ciptagelar berhasil menjaga warisan leluhur sambil mengembangkan modernisasi.

BACA JUGA:Mengapa Oli Keluar dari Knalpot? Begini Cara Mengatasinya untuk Motor Honda

BACA JUGA:APBN Alokasikan Rp1,62 Triliun untuk Pembangunan Pekalongan di Tahun 2025

Dengan cadangan makanan yang melimpah dan pelestarian budaya yang kuat, Desa Ciptagelar menjadi contoh luar biasa dari keseimbangan antara tradisi dan inovasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: