Meskipun Beracun, Pohon Rengas Miliki Nilai Ekonomis Tinggi
Pohon rengas miliki nilai ekonomis tinggi, meskipun beracun.--Instagram.com/Indonesian_Bushcraft
Zat ini dapat menimbulkan reaksi alergi berupa dermatitis kontak pada kulit manusia.
Kontak dengan getah rengas dapat menyebabkan kulit memerah, bengkak, hingga lepuh yang parah, bahkan berpotensi menyebabkan luka bakar kimia.
Efek Keracunan
Efek dari getah pohon rengas terhadap kulit manusia bisa sangat menyakitkan dan seringkali berlangsung cukup lama.
BACA JUGA:Hujan Deras Picu Pohon Tumbang di Liku Sembilan, Mobil Dosen Rusak Parah
BACA JUGA:2 Mobil Ringsek Parah Ditimpa Pohon Tumbang di Sukaraja Seluma, Ini Kerusakannya
Gejala awal biasanya berupa rasa panas atau terbakar pada area yang terkena.
Setelah beberapa jam, kulit akan mulai membengkak dan muncul ruam merah yang bisa berkembang menjadi lepuh yang sangat menyakitkan.
Dalam kasus tertentu, luka ini bahkan dapat membekas atau menimbulkan jaringan parut.
Selain itu, efek toksiknya bisa semakin parah jika getah atau serpihan kayu ini terhirup.
BACA JUGA:Pohon Kelor, Superfood Ajaib yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan dan Masa Depan
BACA JUGA:Waspadai Angin Kencang dan Pohon Tumbang, Pemkot Bengkulu Minta Warga Berhati-hati
Jika tertelan atau terhirup, racun dari rengas bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan gejala lain yang lebih serius.
Penggunaan Pohon Rengas
Meski beracun, kayu rengas tetap memiliki nilai ekonomis tinggi karena sifatnya yang kuat, tahan lama, dan pola seratnya yang estetis.
Kayu ini sering dipakai untuk membuat furnitur, patung, serta komponen konstruksi seperti lantai atau tiang.
Namun, pekerja kayu yang mengolah pohon rengas wajib mengenakan perlindungan khusus untuk menghindari kontak langsung dengan getah atau serpihan kayu yang mengandung racun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber