HONDA

Menghadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Rejang Lebong Siaga 24 Jam Hadapi Ancaman Bencana

Menghadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Rejang Lebong Siaga 24 Jam Hadapi Ancaman Bencana

Menghadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Rejang Lebong Siaga 24 Jam Hadapi Ancaman Bencana--Dok/KORANRB.ID

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Bencana yang berisiko terjadi di tengah cuaca ekstrem ini meliputi banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Dikutip KORANRB.ID Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Drs. Shalahuddin, M.Si., menyatakan kesiapan penuh untuk menghadapi berbagai kemungkinan bencana.

"Peralatan dan personel penanggulangan bencana sudah kami siagakan selama 24 jam. Dalam kondisi cuaca ekstrem, bencana alam bisa terjadi kapan saja, dan hal itu sulit diprediksi," ujar Shalahuddin.

BACA JUGA:Remaja Jadi Korban Penyerangan Brutal di Sumur Dewa, Polisi Lakukan Penyelidikan Dugaan Geng Motor

BACA JUGA:Rincian Dana Desa 2025 Pati Provinsi Jawa Tengah Rp380,3 Miliar: Detail Lengkap dari M-W

Dengan memantau kondisi curah hujan tinggi beberapa hari terakhir, BPBD telah menyiapkan 38 personel tanggap bencana, serta alat berat, mobil dapur umum, dan logistik termasuk obat-obatan untuk memastikan respons cepat saat dibutuhkan.

BPBD juga menjalin koordinasi intensif dengan TNI, Polri, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rejang Lebong, serta masyarakat setempat.

"Kolaborasi ini bertujuan memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat, sehingga respons cepat bisa dilakukan untuk meminimalkan dampak bencana, terutama terhadap keselamatan masyarakat," tambah Shalahuddin.

Di sisi lain, BPBD juga mengimbau warga di daerah rawan seperti bantaran sungai dan lereng curam untuk lebih waspada.

BACA JUGA:Rincian Dana Desa 2025 Pati Provinsi Jawa Tengah Rp380,3 Miliar: Detail Lengkap dari A-M

BACA JUGA:Rincian Dana Desa 2025 Rembang Provinsi Jawa Tengah Rp244,3 miliar, Berikut Jumlah per Desa: Dari N-W

"Kami mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai atau di wilayah dataran tinggi untuk lebih berhati-hati. Bila hujan turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama, sebaiknya segera mengungsi ke tempat yang lebih aman," jelas Shalahuddin.

Dari 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, beberapa titik rawan bencana telah teridentifikasi.

Daerah di sepanjang Sungai Musi dan Sungai Air Duku rentan terhadap banjir, sedangkan kawasan di sepanjang Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau dan Jalan Lintas Curup-Muara Aman rawan longsor.

BPBD menyoroti daerah-daerah seperti Kecamatan Binduriang, Sindang Kelingi, dan Sindang Dataran sebagai kawasan yang perlu diwaspadai.

BACA JUGA:Rincian Dana Desa Tiap Desa Tahun 2025 Blora Provinsi Jawa Tengah, Total Rp256,6 Miliar: Ini Desa Terbesar

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Ini 7 Manfaat Buah Belimbing untuk Kesehatan

Sebagai langkah proaktif, BPBD juga melibatkan masyarakat setempat dalam pelatihan kesiapsiagaan bencana, terutama di daerah rawan.

"BPBD melibatkan warga dalam pelatihan tanggap bencana agar mereka bisa bertindak cepat dan sigap saat situasi darurat,” ujar Shalahuddin.

Cuaca ekstrem yang tidak menentu dalam sepekan terakhir menjadi alasan utama kesiapsiagaan ini ditingkatkan.

Berdasarkan data BPBD, intensitas bencana hidrometeorologi cenderung meningkat pada musim hujan, memicu bencana tidak terduga seperti banjir bandang dan longsor yang berdampak pada infrastruktur, ekonomi, dan keselamatan warga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: