Laboratorium Lingkungan Mukomuko Butuh Rp150 Juta untuk Beroperasi Optimal
Suasana depan laboratorium di belakang Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko--Foto Antaranews.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko membutuhkan anggaran sebesar Rp150 juta untuk mendukung operasional laboratorium lingkungan hidup yang berfungsi menguji sampel pencemaran air dan udara.
Meskipun peralatan dan sumber daya manusia telah tersedia, ketiadaan alokasi anggaran untuk tahun 2025 menjadi tantangan utama.
Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3, dan Pengendalian Pencemaran DLH Mukomuko, Ali Mukhibin, menyatakan bahwa kebutuhan operasional tersebut meliputi pembelian bahan kimia yang diperlukan untuk pengujian air dan limbah cair pabrik sawit.
"Saat ini kami butuh dukungan operasional berupa anggaran sebesar Rp150 juta untuk mengoperasikan laboratorium lingkungan hidup. Namun, tahun 2025 tidak ada anggaran untuk itu. Paling kami usulkan di APBD perubahan tahun depan," jelasnya dikutip Antaranews.com.
BACA JUGA:Stok Vaksin Rabies di Mukomuko Aman hingga 2026, Kasus Gigitan Hewan Terus Bertambah
BACA JUGA:Ramalan Zodiak 2025 Siapa yang Bakal Tajir, Cuan Melimpah dan Hidup Serba Hoki Tahun Ini?
DLH Mukomuko telah memiliki enam orang analis, termasuk bagian administrasi, yang siap mengoperasikan laboratorium tersebut.
Anggaran untuk gaji mereka sudah tersedia, dan aktivitas pengujian di laboratorium sudah berjalan minimal dua kali seminggu.
Para analis juga menerima honor atas pekerjaan mereka.
"Mereka melakukan aktivitas di laboratorium lingkungan hidup untuk mengumpulkan data, dan data ini dibutuhkan dalam pengajuan sertifikasi laboratorium," tambah Ali.
Dari segi infrastruktur, sebanyak 110 alat di laboratorium telah dikalibrasi oleh perusahaan Labindo di Banten dan laboratorium di Provinsi Sumatera Barat.
Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Labindo atas dukungan tersebut.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja di PT Indofood untuk Procurement Supervisor, Persyaratan Menarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: