HONDA

Tiga Kecamatan di Mukomuko Jadi Zona Merah Kasus DBD, Dinkes Serukan PSN

Tiga Kecamatan di Mukomuko Jadi Zona Merah Kasus DBD, Dinkes Serukan PSN

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko--Foto Antaranews.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kecamatan Penarik, Kecamatan XIV Koto, dan Kota Mukomuko tercatat sebagai wilayah dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Kabupaten Mukomuko sepanjang tahun 2024. 

Dari total 587 kasus DBD, ketiga kecamatan ini menyumbang angka signifikan dengan masing-masing 106, 98, dan 73 kasus.

"Dari 587 kasus DBD di Mukomuko selama tahun 2024, sebanyak 106 kasus di Kecamatan Penarik, 98 kasus di Kecamatan XIV Koto, dan 73 di Kecamatan Kota Mukomuko," ungkap Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Ruli Herlindo dikutip Antaranews.com.

Berdasarkan data dari 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan, dua warga positif DBD meninggal dunia akibat komplikasi penyakit ini. 

BACA JUGA:Menanti Kepastian MK, Bengkulu Tengah Siapkan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih

BACA JUGA:3 iPhone yang Masih Worth It Dipakai Hingga Tahun 2026 dengan Harga 4 Jutaan ke Bawah Pilihan yang Tetap Ngebu

Fakta tersebut mendorong Dinas Kesehatan untuk mengajak masyarakat aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Sebaiknya masyarakat melakukan PSN sebagai upaya mencegah penyebaran DBD. Kalau fogging atau pengasapan merupakan upaya terakhir untuk mencegah penyebaran penyakit ini," tambah Ruli.

Selain tiga kecamatan utama, kasus DBD juga cukup tinggi di Kecamatan Air Dikit (58 kasus), Teramang Jaya (51 kasus), dan Ipuh (42 kasus). 

Sedangkan kecamatan lainnya, seperti Air Rami, Sungai Rumbai, dan V Koto, mencatatkan angka kasus di bawah 20.

Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko terus berupaya mengatasi penyebaran DBD dengan langkah-langkah preventif. 

BACA JUGA:Beasiswa Luar Negeri 2025, Peluang Emas untuk Kuliah Gratis di Berbagai Negara

BACA JUGA:Dinas PUPR Seluma Terlilit Utang Rp 17 Miliar, Penyebabnya DBH Belum Cair

Selama tahun 2024, petugas telah melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap 684 kasus, fogging di 172 lokasi, serta pemberian larvasida di 494 titik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: