Kerugian Capai Rp1,7 Miliar, 172 Sapi dan Kerbau di Kaur Mati Akibat Penyakit Ngorok
Dampak penyakit ngorok (Septicaemia Epizootica) yang menyerang ratusan ternak di Kabupaten Kaur hingga menyebabkan kerugian besar bagi peternak.--Dok/rb
RAKYATBENGKULU.COM - Hingga akhir 2024, Dinas Pertanian Kabupaten Kaur mencatat sebanyak 172 ekor sapi dan kerbau milik warga mati akibat serangan penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE).
Jumlah ini cukup signifikan dan berpotensi bertambah karena masih banyak ternak yang belum mendapatkan vaksin.
BACA JUGA:Harga Sembako di Pasar Ampera Kota Manna Naik Awal Tahun 2025, Warga Mengeluh
BACA JUGA:Pantai Pasar Bawah Bengkulu Selatan Jadi Magnet Wisatawan Nataru, Pedagang Bahagia, Pengunjung Puas!
Menurut data, dari total 8.000 ekor ternak sapi dan kerbau milik warga, baru sekitar 2.000 ekor yang telah divaksinasi.
Dengan demikian, masih ada 6.000 ekor yang belum terlindungi dan berisiko terinfeksi.
Untuk mengatasi situasi ini, Dinas Pertanian Kabupaten Kaur mengajukan tambahan 2.000 dosis vaksin kepada Pemprov Bengkulu di awal tahun 2025.
BACA JUGA:Ayah Bejat di Mukomuko yang Tega Gagahi Anak Kandung Sudah Ditangkap, Ini Kata Polisi
BACA JUGA:Madrasah Aliyah Negeri Bengkulu Selatan Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Amal Bhakti Kemenag ke-79
Targetnya, sebelum pertengahan tahun ini seluruh ternak sudah divaksinasi agar penyakit ngorok tidak lagi menyebar.
“Tahun 2024 jumlah cukup banyak, tembus 172 kasus. Paling banyak hewan yang kena itu adalah sapi,” ujar Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, drh. Rakhmad Fajar, Kamis, 2 Januari 2024, dikutip dari KORANRBID.
Dinas Pertanian berharap vaksin dapat diterima paling lambat awal Februari 2025 agar proses vaksinasi di lapangan bisa segera dimulai.
BACA JUGA:Dor! Satu Tersangka Begal Ambulance Dibekuk Setelah 3 Tahun Buron, Ternyata Sembunyi di Sini!
BACA JUGA:4 Cara Menghidupkan HP Android Tanpa Tombol Power, Solusi di saat Rusak!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: