Populasi Kerbau di Mukomuko Terus Menurun, Wabah Ngorok Jadi Ancaman Serius
Saat warga menemukan kerbau mati akibat wabah ngorok--ist/Rakyatbengkulu.com
MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Populasi kerbau di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengalami penurunan drastis akibat wabah penyakit ngorok atau Septicemia Epizootica (SE) yang menyerang hewan ternak warga dalam beberapa bulan terakhir.
Penyakit ngorok dikenal sangat menular dan cepat menyebar, terutama saat musim pancaroba.
Gejalanya mencakup demam tinggi, kesulitan bernapas, serta pembengkakan di bagian leher. Jika tidak segera ditangani, hewan yang terinfeksi bisa mati dalam waktu singkat.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriani Ilyas melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh Diana Nur Wahyuni mengungkapkan bahwa populasi kerbau saat ini tinggal sekitar 4.000 ekor, menurun dari sebelumnya sekitar 5.000 ekor.
BACA JUGA:KSOP Bengkulu Fokus pada Keamanan Jalur Sebelum Tambah Trayek Kapal Perintis
BACA JUGA:Tak Digaji Setahun dan Dianiaya! Majikan Siksa ART Terancam 10 Tahun Penjara
"Penurunan ini disebabkan karena kerbau milik warga banyak yang mati akibat wabah ngorok. Selain itu, ada juga ternak yang terpaksa dipotong paksa atau dijual murah karena sudah menunjukkan gejala penyakit," ujarnya.
Sebagai langkah penanggulangan, pihak dinas telah melakukan upaya vaksinasi pada hewan ternak, khususnya kerbau.
Namun, vaksinasi baru menyasar ternak milik peternak skala menengah ke atas yang memiliki kandang, karena lebih mudah diakses oleh petugas.
Selain itu, Pemerintah Pusat juga telah menyalurkan bantuan vaksin sebagai bagian dari respon darurat terhadap wabah ini.
Sayangnya, program vaksinasi belum berjalan optimal.
Hal ini disebabkan kebiasaan sebagian besar peternak di Mukomuko yang membiarkan ternaknya berkeliaran bebas tanpa dikandangkan.
BACA JUGA:Kejati Ungkap Modus Dugaan Korupsi di Pos Induk Bengkulu, Dana Negara Diduga Menguap Bertahun-tahun
BACA JUGA:Kampus Jadi Sasaran Pencurian, Pemuda Terekam CCTV Saat Gondol Besi Tralis UMB
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


