Program Gizi Gratis Seluma: PAUD Dapat, SD dan SMP Masih Menunggu
Artikel ini membahas rencana program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Seluma yang telah dianggarkan Rp300 juta untuk tingkat PAUD. --Dok/koranrbid
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Seluma telah menyepakati anggaran sebesar Rp300 juta untuk program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2025.
Meski menjadi langkah awal yang positif, anggaran ini baru mencakup anak-anak di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), belum menyentuh siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Wakil Ketua I DPRD Seluma, Samsul Aswajar, S.Sos., menjelaskan bahwa koordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu akan dilakukan untuk mencari solusi anggaran. “Yang jelas kami belum menganggarkan untuk SD dan SMP.
BACA JUGA:Meninggalkan Toxic Relationship di Tahun Baru, Langkah Awal untuk Hidup Bahagia
Serta lebih lanjut akan berkoordinasi ke Pemprov Bengkulu, apakah nanti bisa menggunakan APBD Provinsi atau ada solusi lainnya. Sehingga program makan bergizi gratis di Kabupaten Seluma juga terlaksana,” ujarnya, dikutip dari KORANRB.ID.
Menurut Samsul, anggaran ini muncul setelah evaluasi Gubernur Bengkulu, yang memungkinkan pergeseran anggaran di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Seluma.
Namun, jumlah Rp300 juta dinilai masih jauh dari cukup untuk mencakup seluruh siswa di Kabupaten Seluma.
Program MBG mendapat sambutan positif dari masyarakat, terutama orangtua murid. Hari Adiyono, warga Kelurahan Pasar Tais, menyebut program ini relevan dengan kondisi ekonomi saat ini.
BACA JUGA:DPMD Mukomuko Dorong Desa Segera Tetapkan RAPBDes untuk Kelancaran Pembangunan
BACA JUGA:Lubuk Langkap Desa Sukamaju: Destinasi Wisata Air Favorit Akhir Pekan di Bengkulu Selatan
“Kalau pemberian tersebut jadi kenyataan, tentu sangat membantu kami. Dengan makanan gratis dari pemerintah, kami bisa lebih fokus pada kebutuhan pendidikan lain, seperti buku dan seragam,” ungkapnya.
Ia menambahkan, banyak keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak akibat tingginya harga bahan pokok.
Program ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi sekaligus memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: