Pola Asuh Anak: Model Parenting yang Berpotensi Membuat Anak Tumbuh Menjadi
Pola Asuh Anak: Model Parenting yang Berpotensi Membuat Anak Tumbuh Menjadi "Penjahat"--freepik.com
RAKYATBENGKULU.COM - Setiap orang tua sudah pasti menginginkan anaknya dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa pola asuh atau parenting yang salah dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan karakter anak.
Dalam beberapa kasus ekstrem, pola asuh yang kurang tepat bahkan dapat berkontribusi pada pembentukan sifat negatif yang membuat anak berpotensi menjadi pelaku kejahatan di masa depan.
Berikut adalah beberapa model parenting yang jika diterapkan terus-menerus akan menanamkan nilai-nilai buruk dan membentuk perilaku destruktif pada anak.
BACA JUGA:Ibu Hamil Sering Lapar? Ini Tips Mengatasi Rasa Lapar yang Terlalu Sering Saat Hamil
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele! Ini Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Makan
1. Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter cenderung terlalu mengontrol anak dan menetapkan aturan yang sangat ketat tanpa memberikan ruang untuk diskusi.
Hukuman keras sering digunakan sebagai alat disiplin, dan kebutuhan emosional anak diabaikan.
Akibatnya, anak-anak yang dibesarkan dalam pola asuh ini dapat merasa tertekan, takut, atau tidak dihargai.
Dalam jangka panjang, mereka mungkin memberontak dengan cara yang destruktif.
Termasuk melakukan tindakan kriminal untuk melampiaskan frustrasi atau mencari "kebebasan" dari tekanan tersebut.
BACA JUGA:5 Fitur iPhone yang Membantu Menjaga Keamanan Data Pribadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: