7 Tanda Work Anxiety yang Wajib Diwaspadai dan Cara Efektif Mengatasinya
7 Tanda Work Anxiety yang Wajib Diwaspadai dan Cara Efektif Mengatasinya--Instagram/beautynesia.id
Menunda pekerjaan adalah cara tubuh dan pikiran untuk menghindari kecemasan. Rasa takut akan kegagalan sering membuat kita enggan untuk memulai tugas.
Cara Mengatasinya: Pecah pekerjaan besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola, dan berikan penghargaan pada diri sendiri setelah menyelesaikan setiap bagian.
5. Tidur Tidak Nyenyak
Work anxiety sering mengganggu kualitas tidur. Pikiran yang terus berputar membuat Anda sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak.
Cara Mengatasinya: Ciptakan rutinitas tidur yang menenangkan, seperti membaca buku, mendengarkan musik santai, atau melakukan stretching ringan sebelum tidur untuk membantu Anda tidur lebih nyenyak.
BACA JUGA:Risiko Penggunaan Tas Berat Lebih dari Sekadar Beban Fisik, Bahaya Cedera Otot!
BACA JUGA:Mitos atau Fakta, Minum Air Dingin saat Haid Bisa Menyebabkan Kista?
6. Perfeksionisme yang Berlebihan
Terlalu fokus pada kesempurnaan adalah ciri khas orang yang mengalami work anxiety. Mereka terus berusaha mencapai hasil sempurna, meskipun hal ini sering kali tidak realistis.
Cara Mengatasinya: Terima kenyataan bahwa tidak ada pekerjaan yang sempurna. Fokuslah pada kemajuan dan berikan apresiasi pada diri sendiri untuk setiap pencapaian yang berhasil diraih.
7. Perasaan Tidak Pernah Puas dengan Pekerjaan
Ketika cemas, kita sering merasa bahwa pekerjaan yang telah selesai masih belum cukup baik, meskipun banyak hal yang sudah dicapai.
Cara Mengatasinya: Cobalah untuk menilai pekerjaan Anda secara objektif dan buat daftar pencapaian Anda setiap minggu. Ini akan membantu Anda mengingatkan diri sendiri tentang progres yang telah dicapai.
Menghadapi work anxiety memang tidak mudah, namun dengan mengenali tanda-tandanya dan mengambil langkah-langkah yang tepat, Anda dapat mengembalikan keseimbangan dalam hidup dan pekerjaan.
Jangan ragu untuk mencari dukungan jika diperlukan, baik dari rekan kerja, keluarga, atau profesional, agar kesehatan mental tetap terjaga.
Dengan mengelola kecemasan dengan baik, Anda bisa bekerja lebih produktif dan tetap sehat secara fisik dan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: