HONDA

Apakah Konsep 4 Sehat 5 Sempurna Masih Relevan Sebagai Pedoman Gizi Seimbang?

Apakah Konsep 4 Sehat 5 Sempurna Masih Relevan Sebagai Pedoman Gizi Seimbang?

Gizi seimbang menjadi pedoman gizi yang sebelumnya menggantikan konsep 4 sehat 5 sempurna--Instagram/nutrimax_indonesia

RAKYATBENGKULU.COM - Konsep "4 Sehat 5 Sempurna" mungkin masih terdengar familiar bagi banyak orang di Indonesia. 

Pedoman gizi yang populer ini mengajarkan pentingnya konsumsi makanan yang terdiri dari empat kelompok utama: nasi, lauk-pauk, sayuran, dan buah, ditambah dengan susu sebagai komponen tambahan yang dianggap sempurna. 

Namun, dengan perkembangan ilmu gizi dan perubahan pola makan masyarakat, pertanyaan muncul: apakah konsep ini masih relevan di era sekarang?

Konsep "4 Sehat 5 Sempurna" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950-an oleh bapak Gizi Indonesia Prof. Poorwo Soedarmo dan berfungsi untuk memberikan pedoman sederhana bagi masyarakat Indonesia dalam memilih makanan yang bergizi. 

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Pastikan Gaji PPPK dan TPP Segera Cair, Proses Administrasi Sedang Berjalan

BACA JUGA:Rambutan dan Duku Sedang Musim di Bengkulu, Ini Manfaat Keduanya untuk Kesehatan

Pada waktu itu, pedoman ini cukup efektif karena mampu memberikan pemahaman dasar mengenai pentingnya konsumsi makanan yang beragam.

Namun, di tengah perkembangan zaman dan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, konsep ini kini dianggap perlu disesuaikan dengan kebutuhan gizi yang lebih kompleks.

Salah satu alasan mengapa konsep ini kurang relevan lagi adalah karena perkembangan ilmu gizi yang lebih mendalam. Misalnya, susu yang dianggap sebagai komponen "sempurna" dalam pedoman ini kini dipandang kurang tepat untuk semua orang.

Beberapa individu, seperti mereka yang intoleran terhadap laktosa, dapat mengalami masalah kesehatan jika mengonsumsi susu. 

BACA JUGA:Cakra Presisi: Sistem Tilang Digital Baru yang Lebih Modern dan Transparan

BACA JUGA:5 Permainan Tradisional Seru yang Bisa Alihkan Anak dari Gadget, Yuk Coba!

Selain itu, konsep ini tidak cukup menekankan pentingnya asupan lemak sehat, serat, dan mikronutrien yang sangat dibutuhkan tubuh.

Pada era sekarang, pedoman gizi seimbang lebih banyak mengacu pada prinsip konsumsi makanan yang beragam dan memperhatikan kebutuhan energi serta zat gizi yang sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik seseorang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: