Panen Raya Turun 50 Persen, Harga Gabah Tak Sesuai Harapan Petani Bengkulu Utara

Panen Raya Turun 50 Persen, Harga Gabah Tak Sesuai Harapan Petani Bengkulu Utara--Dok/KORANRB.ID
"Memang ada beberapa bagian sawah yang rusak akibat hama tikus," kata Abdul Hadi.
Di tengah kesulitan ini, pemerintah mencoba memberikan solusi melalui program bantuan seperti pupuk subsidi, bantuan pestisida, dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk meringankan beban petani.
"Tujuan pemerintah adalah menekan pengeluaran petani, terutama menjelang musim tanam baru pasca panen raya," ujar Abdul Hadi.
Namun, bantuan ini tentu saja tidak bisa sepenuhnya mengatasi masalah harga gabah yang rendah.
Sementara itu, meskipun Bulog siap menampung hasil panen petani, harga yang ditawarkan tetap tidak mencukupi.
BACA JUGA:Dikira Cuma Jualan Rokok, Pria Pengedar Sabu Ini Diamankan Polisi dengan Jumlah BB Segini
Pemerintah melalui Bulog hanya bersedia membeli beras dengan harga Rp12.000 per kilo, yang bagi sebagian petani masih dianggap terlalu rendah, mengingat biaya penggilingan yang harus mereka keluarkan.
Pada akhirnya, meskipun pemerintah telah menetapkan harga beli gabah yang lebih tinggi, kenyataannya petani tetap harus menghadapi harga yang lebih rendah di tingkat tengkulak.
Hal ini menunjukkan betapa besar tantangan yang dihadapi oleh petani dalam upaya mempertahankan kesejahteraan mereka di tengah kebijakan harga yang belum sepenuhnya mencakup kebutuhan mereka.
Berita ini sudah tayang di KORANRB.ID berjudul: Harga Gabah di Bawah Ketetapan Minimal, Pemkab Bengkulu Utara Tak Bisa Ambil Langkah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: