8,5 Persen Balita di Bengkulu Utara Alami Stunting, Pemkab Perkuat Aksi Konvergensi

Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Bengkulu Utara, Elfidas Nasution --Dok/KORANRB.ID
Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah audit kasus stunting yang akan dilakukan lebih intensif.
Tim penanganan stunting akan mengunjungi langsung keluarga-keluarga dengan balita yang berstatus stunting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan anak serta mengevaluasi kondisi keluarga secara menyeluruh.
Lebih lanjut, Elfidas menambahkan bahwa dalam pelaksanaan audit tersebut, tim penanganan stunting akan memeriksa kondisi keluarga dan mempersiapkan program-program bantuan sosial.
BACA JUGA:Sambut Ramadhan 2025, Stok Bahan Pokok di Kabupaten Mukomuko Dipastikan Tercukupi
BACA JUGA:Hidup Teratur Kunci Sukses? Ini Alasan Banyak Orang Gagal Konsisten!
“Bagi keluarga yang kurang mampu, Dinas Sosial juga akan memfasilitasi agar mereka mendapatkan bantuan sosial dan berbagai program dukungan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga tersebut,” jelasnya.
Perhatian serius terhadap masalah stunting juga disampaikan oleh Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE, M.AP.
Masalah stunting memang membutuhkan pendekatan yang komprehensif, melibatkan berbagai pihak dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada untuk mencapainya.
Dengan langkah-langkah terencana, diharapkan angka stunting di Bengkulu Utara dapat turun signifikan pada akhir tahun 2025.
Berita ini sudah tayang di KORANRB.ID berjudul: Ada 1.616 Balita Stunting di Bengkulu Utara, Naik Dibanding 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: