Bongkar Kejanggalan Pembunuhan Jurnalis di Banjarbaru: Adanya Cairan Putih di Rahim, Desak Uji Forensik!

Kasus pembunuhan jurnalis muda Juwita (23) di Banjarbaru--Dok/antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM - Kasus pembunuhan jurnalis muda Juwita (23) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, terus menjadi sorotan.
Keluarga korban mendesak penyidik Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin untuk mengusut lebih dalam temuan mencurigakan dalam hasil autopsi, termasuk adanya cairan putih dan luka lebam pada area kemaluan korban.
Kuasa hukum keluarga korban, Muhamad Pazri, menegaskan bahwa peristiwa ini adalah kasus pembunuhan yang harus diusut secara tuntas.
BACA JUGA:5 Resep Jus Buah untuk Detoks Tubuh Setelah Lebaran, Kembali Bugar
BACA JUGA:7 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Ibu Menyusui Saat Bayi Mengalami Alergi
“Saat autopsi, dokter forensik mengizinkan pihak keluarga untuk menyaksikan, ini murni pembunuhan. Namun, yang menjadi sorotan utama adalah temuan cairan putih (sperma) di rahim korban dengan volume cukup banyak, terdapat juga luka-luka, ini harus didalami,” ujarnya pada Rabu (2/4), dikutip dari ANTARANEWS.COM.
Permintaan Uji Forensik di Luar Daerah
Pihak keluarga melalui kuasa hukum meminta agar uji laboratorium terhadap cairan putih tersebut dilakukan di laboratorium forensik di Surabaya atau Jakarta.
Hal ini dikarenakan fasilitas uji forensik yang lengkap belum tersedia di Kalimantan Selatan.
“Volume cairan putih di area kemaluan cukup banyak, ada apa ini? Apakah mungkin pelaku lebih dari satu atau seperti apa, nanti penyidik yang mendalami dan mengungkap fakta ini,” kata Pazri.
BACA JUGA:Demi Kota yang Lebih Bersih, DLH Seluma Siapkan 10 Tempat Sampah di Alun-Alun Tais
BACA JUGA:Inovasi Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Garbarata Siap Beroperasi Tahun Ini
Untuk itu, keluarga mendesak agar dilakukan tes DNA guna mengungkap apakah cairan tersebut berasal dari terduga pelaku Kelasi Satu J, atau bahkan ada kemungkinan pelaku lebih dari satu.
Pazri menegaskan bahwa dokter telah mengambil sampel cairan itu, namun hingga kini belum ada kejelasan apakah uji laboratorium akan dilakukan di luar daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: