82 Warga Rejang Lebong Jadi Pekerja Migran, Disnakertrans Imbau Gunakan Penyalur Resmi

Kepala Disnakertrans Rejang Lebong, Syamsir Madani, M.KM--Badri/rakyatbengkulu.com
REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM – Minat warga Kabupaten Rejang Lebong untuk bekerja ke luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) terus meningkat.
Namun demikian, pemerintah daerah melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) mengingatkan pentingnya mengikuti prosedur yang benar dan menggunakan jasa penyalur resmi.
Kepala Disnakertrans Rejang Lebong, Syamsir Madani, M.KM, menegaskan bahwa seluruh calon PMI wajib memastikan jalur keberangkatannya legal agar tidak mengalami masalah di negara tujuan.
"Memperhatikan penyalur resmi ada hal yang harus diperhatikan sejak awal, jangan sampai PMI Kabupaten Rejang Lebong adalah PMI yang ilegal," ujar Syamsir.
BACA JUGA:'Waktu Maghrib 2' Hadirkan Teror Lebih Mencekam: Kesurupan Massal dan Pesan Sakral di Baliknya
BACA JUGA:Bongkar Skandal PAW! Hasto Disebut Jamin Kursi DPR untuk Harun Masiku
Ia memaparkan, sejak Januari hingga pertengahan April 2025, terdapat 82 warga Rejang Lebong yang telah resmi bekerja sebagai PMI, terdiri atas 31 laki-laki dan 51 perempuan.
Para pekerja tersebut tersebar di berbagai sektor seperti perkebunan, konstruksi, perhotelan, cleaning service, industri elektronik, peternakan, perawat lansia, hingga asisten rumah tangga (ART).
Negara tujuan terbanyak yang menjadi pilihan warga adalah Taiwan dengan 29 orang, disusul Malaysia sebanyak 28 orang, dan Turki 11 orang.
Sisanya tersebar di Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, Polandia, serta Brunei Darussalam.
BACA JUGA:865 Peserta Perebutkan 357 Formasi PPPK Tahap II di Rejang Lebong, Ujian Kompetensi Dimulai Mei 2025
BACA JUGA:Pasca Perusakan, Polisi Jaga Ketat 24 Jam Rumah Tersangka Pembunuhan Dua Bocah di Kelurahan Kandang
Untuk penempatan berdasarkan jenis pekerjaan di Taiwan, tercatat 8 orang bekerja di pabrik, 3 orang di konstruksi, 1 di peternakan, dan 17 lainnya sebagai perawat lansia.
Sementara itu di Malaysia, sebanyak 2 orang bekerja di perkebunan, 1 di konstruksi, 5 sebagai tenaga hotel dan cleaning service, 2 di pabrik, serta 16 orang menjadi ART.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: