Ganjar Pranowo Tanggapi Isu 'Matahari Kembar': Kepemimpinan Harus Tunggal dan Terkendali

Respons Ganjar Pranowo dan Menteri Sekretaris Negara terkait isu “matahari kembar” yang mencuat setelah pertemuan sejumlah pejabat Polri.--Dok/antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, merespons santai isu “matahari kembar” yang mengemuka setelah pertemuan antara sejumlah pejabat Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri serta dua menteri dari kabinet Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo.
Ganjar menyatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari tradisi silaturahmi yang lazim terjadi, terlebih dalam suasana Lebaran.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Akan Hadir di Bengkulu Selatan, Solusi Pemerintah Tekan Angka Putus Sekolah
BACA JUGA:Tanda-Tanda Menderita Penyakit Batu Ginjal dan Hubungannya dengan Nyeri Pinggang, Kamu Wajib Tahu!
Menurutnya, jika dalam pertemuan tersebut muncul istilah ‘bos’, hal itu tidak perlu dibesar-besarkan.
“Sementara kalau memang ada yang menyebut ‘bos’ dalam pertemuan, saya kira itu kelakar karena yang menyebut juga merupakan pengusaha. Terbiasa seperti itu,” ujar Ganjar, seperti dikutip dari ANTARANEWS.COM.
Meski demikian, Ganjar menegaskan pentingnya orientasi kepemimpinan yang tunggal dalam suatu pemerintahan.
Ia menolak keras adanya “matahari kembar” karena menurutnya, demokrasi dan arah kepemimpinan harus berada pada satu garis komando yang jelas.
“Kalau dalam hal ini, kembar-kembar itu nggak boleh ada. Kalau pun toh ada asumsi-asumsi seperti itu, saya kira segera harus diambil alih,” tegas mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
BACA JUGA:Umat Katolik Padati Vatikan: Pemakaman Paus Fransiskus Digelar Pagi Ini
BACA JUGA:Mau Rambut Cepat Panjang? Hindari Kesalahan Ini dan Ikuti Tipsnya
Ia pun menyerukan agar Presiden mengambil langkah cepat jika muncul indikasi semacam itu, demi menjaga ketertiban dan stabilitas sistem pemerintahan di Indonesia.
Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menepis dugaan adanya manuver politik di balik pertemuan tersebut.
Ia menegaskan bahwa pertemuan antara peserta Sespim Polri dan Jokowi murni dalam rangka silaturahmi Lebaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: