Isu Ijazah Palsu Jokowi Dinilai Dipelihara demi Panggung Publik
Presiden ke-7 Joko Widodo (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya--Instagram/jurnalmedia.co
RAKYATBENGKULU.COM – Isu lama yang menyudutkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali mengemuka.
Kali ini, tudingan mengenai ijazah palsu Jokowi yang selama dua tahun bergulir di media sosial, berujung pada laporan resmi ke Polda Metro Jaya terhadap Roy Suryo dan beberapa pihak lainnya.
Namun, langkah ini justru memantik analisis tajam dari sejumlah pengamat.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa langkah Presiden Jokowi melaporkan tuduhan ijazah palsu terlalu lambat dan terkesan disengaja.
BACA JUGA:Mendiktisaintek Respons Isu Pencopotan Gelar Profesor Pelaku Kekerasan Seksual di Gorontalo
BACA JUGA:Tinjau Proyek Longsor Nakau–Kepahiang, Wagub Mian Soroti Status Lahan dan Dampak Lingkungan
“Kenapa baru sekarang dilaporkan? Ini seperti ingin bikin sensasi,” ujarnya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Rocky menyebut, Jokowi akan dinilai menimbulkan kegaduhan publik karena membiarkan isu itu berlarut-larut sebelum akhirnya mengambil langkah hukum.
Rocky bahkan menyebut bahwa Jokowi berperan dalam memperbesar isu ini.
“Seandainya pun ijazahnya asli, kenapa Jokowi tidak langsung menanggapi sejak awal? Kenapa harus ada drama dan huru-hara?” lanjutnya.
BACA JUGA:Pengajian Istighosah di Mojorejo, Wagub Mian Janjikan Ambulans Gratis untuk Setiap Desa
BACA JUGA:Pemerintah Latih Nelayan Mukomuko Tinggalkan Pukat Harimau, Ini Teknologi Penggantinya
Ia menambahkan bahwa tindakan ini menunjukkan aspek moral yang perlu dipertanyakan, karena Presiden seharusnya melindungi warga dari jerat hukum yang tak perlu jika hal ini bisa diselesaikan sejak awal.
Senada dengan itu, mantan Menteri Hukum dan HAM 2004–2007, Prof. Hamid Awaludin, yang dikenal sebagai orang dekat Jusuf Kalla, juga menyampaikan pendapat kritis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


