HONDA

Dinamika Harga Properti ASEAN: Singapura Stabil, Indonesia Punya Potensi Jangka Panjang

Dinamika Harga Properti ASEAN: Singapura Stabil, Indonesia Punya Potensi Jangka Panjang

Pergerakan harga properti di Singapura, Malaysia, dan Indonesia menunjukkan dinamika yang mencerminkan kekuatan struktural.--Dok/antaranews.com

Singapura dan Malaysia memiliki pasar REITs yang lebih matang dibandingkan Indonesia.

BACA JUGA:Bupati Arie Gaspol Kejar DAK Fisik 2026, Lakukan Audiensi ke Bappenas

BACA JUGA:Minat Jadi Pekerja Migran Tinggi, 27 Warga Bengkulu Utara Siap Berangkat ke Luar Negeri

Sebagai contoh, REITs di Singapura seperti CapitaLand Ascendas mencatat pertumbuhan harga saham lebih dari 100 persen dalam sepuluh tahun, dengan imbal hasil dividen 6–7 persen per tahun. 

Bila digabungkan, total imbal hasil bisa mencapai 200 persen, atau setara dengan 11,6 persen per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan properti fisik yang rata-rata memberikan return 4–5 persen.

Sayangnya, pasar REITs Indonesia masih tertinggal, dengan likuiditas rendah dan partisipasi global yang minim. 

Padahal, REITs bisa menjadi jalan masuk yang lebih fleksibel, likuid, dan terjangkau bagi investor ritel.

Dalam kajian yang diterbitkan oleh UGM pada 2006, Rengganis K. Wisaksono dan Prof. 

Emmy Pangaribuan SH menyebutkan bahwa REIT memiliki prospek baik di Indonesia, asalkan didukung regulasi yang memadai, termasuk insentif perpajakan untuk mendukung basis kepemilikan luas.

Namun, penting untuk diingat bahwa REITs bukanlah saham spekulatif biasa. Instrumen ini mewakili pendapatan pasif dari aset produktif seperti properti komersial, tanpa beban pengelolaan langsung seperti pajak bumi dan bangunan atau biaya broker.

Kesimpulannya, investasi properti saat ini bukan hanya soal memilih lokasi atau mengejar harga murah, melainkan memahami struktur pasar dan memilih strategi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.

Dalam konteks ASEAN, Singapura menawarkan stabilitas, Malaysia menghadirkan peluang diferensiasi, dan Indonesia menyimpan potensi transformasi jangka panjang.

Untuk investor ritel, REITs menjadi solusi strategis, sementara bagi investor besar, properti fisik di lokasi utama tetap menjadi pilihan utama yang menggiurkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: