HONDA

Kasus Rabies Meningkat, Kepahiang Krisis Tenaga Medis Hewan

Kasus Rabies Meningkat, Kepahiang Krisis Tenaga Medis Hewan

Penyuntikan terhadap HPR--Foto KORANRB.ID

RAKYATBENGKULU.COM - Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, menghadapi ancaman serius dalam layanan kesehatan hewan. 

Satu-satunya dokter hewan yang selama ini bertugas di wilayah tersebut akan segera meninggalkan posnya setelah dinyatakan lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan ditugaskan ke daerah baru.

Kondisi ini dikhawatirkan akan memperburuk penanganan kesehatan hewan di Kepahiang, terlebih di tengah meningkatnya kasus gigitan hewan penular rabies (HPR), terutama anjing liar. 

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Bepan Efendi, ST, membenarkan situasi tersebut saat dikonfirmasi media.

BACA JUGA:Pesona Raksasa Liku Sembilan, Bunga Bangkai 3,5 Meter Mekar Sempurna

BACA JUGA:Truk Pembawa 40 Motor Terguling, Diduga Sopir Mengantuk di Seluma

"Selama ini dokter hewan yang kita miliki hanya seorang. Ia pun baru saja dinyatakan lulus CPNS di daerah lain. Untuk cari gantinya, kita sedang berkoordinasi dengan daerah lain," ungkap Bepan.

Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian saat ini tengah melakukan koordinasi lintas wilayah untuk mencari pengganti yang dapat segera mengisi kekosongan tersebut. 

Pasalnya, ketidakhadiran dokter hewan dapat memperlambat respons penanganan kasus rabies yang mulai menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa bulan terakhir.

Data dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang mencatat, sepanjang tahun 2025 saja, sudah ada 40 warga menjadi korban gigitan anjing liar, yang berpotensi menyebarkan virus rabies mematikan. 

BACA JUGA:Kejari Sita Tiga Lahan Pemkab Seluma, Dugaan Korupsi Pembebasan Lahan Menguak

BACA JUGA:8 Ton Sehari Tak Cukup, Bengkulu Tengah Dilanda Kelangkaan BBM

Rinciannya, terjadi 21 kasus pada Januari, 11 kasus pada Februari, 7 kasus pada Maret, dan 1 kasus hingga April berjalan.

Kondisi ini dinilai mengkhawatirkan, mengingat tingkat kematian akibat rabies tergolong tinggi jika tidak segera ditangani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: