Program 100 Hari Kerja Dimulai, Bupati Bengkulu Selatan Tinjau Jalan Rusak di Sukarami

BENGKULU SELATAN, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan resmi memulai pelaksanaan program 100 hari kerja Bupati Rifa’i Tajuddin dan Wakil Bupati Yevri Sudianto. 

Program ini menjadi langkah awal untuk merealisasikan visi pembangunan daerah dengan semangat BERADAT (Berseri, Amanah, Aman dan Terpadu).

Sebagai komitmen awal, Bupati dan Wabup menggelar rapat perdana bersama seluruh jajaran Pemkab Bengkulu Selatan pada Kamis 12 Juni 2025 lalu. 

Dalam pertemuan tersebut, Rifa’i menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh elemen birokrasi untuk menghadirkan perubahan nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

BACA JUGA:Bupati Rifa’i Tunjuk dr. Emrusmadi Sebagai Plt. Direktur RSUD HD Manna

BACA JUGA:Momen Haru Siraman Al Ghazali, Maia Estianty Duduk Sejajar dengan Dhani dan Mulan

Salah satu langkah konkret dari program ini adalah kunjungan lapangan (blusukan) perdana Bupati Rifa’i ke Desa Sukarami, Kecamatan Kedurang Ilir, untuk meninjau langsung kondisi jalan dan jembatan yang rusak akibat abrasi sungai dan banjir beberapa bulan terakhir.

"Ya benar, pada hari Kamis 12 Juni 2025 kami sudah meninjau langsung jalan dan jembatan yang abrasi akibat banjir beberapa bulan yang lalu di Desa Sukarami, Kedurang Ilir," ujar Rifa’i saat diwawancarai RakyatBengkulu.com, Sabtu 14 Juni 2025.

Jalan dan jembatan yang rusak tersebut diketahui sebagai jalur vital penghubung antara Kecamatan Kedurang, Seginim, dan Bunga Mas. 

Kondisi ini sangat berdampak pada aktivitas ekonomi warga, khususnya petani dan pelaku usaha kecil yang mengandalkan kelancaran akses transportasi.

Untuk sementara, sambil menunggu perbaikan permanen, Rifa’i menyampaikan bahwa pihaknya telah mengusulkan bantuan bronjong ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sebagai solusi darurat.

BACA JUGA:Sambut HUT Bhayangkara ke-79, Polres Bengkulu Selatan Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

BACA JUGA:PMI Kota Bengkulu Gelar Donor Darah Massal di BenMall, Targetkan 100 Kantong Darah

"Telah kita usulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai, kita akan bergotong royong membangun jembatan bronjong sebagai solusi sementara," beber Rifa’i.

Sumber: