Mahasiswi OKU Klarifikasi Usai Rumah Digeledah KPK, Ungkap Aliran Dana Miliaran

RAKYATBENGKULU.COM – Klarifikasi muncul dari seorang mahasiswi asal Ogan Komering Ulu (OKU), Narandia Adinda Putri, usai rumahnya menjadi lokasi penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi proyek Pokok Pikiran (Pokir) DPRD OKU. 

Lewat video yang beredar pada Jumat, 20 Juni 2025, Dinda menegaskan bahwa dirinya bukan tersangka, melainkan saksi yang justru pernah membantu melaporkan transaksi mencurigakan ke KPK.

“Saya Narandia Adinda Putri, di sini saya akan mengklarifikasi. Tidak ada penangkapan terhadap saya,” ujar Dinda dalam video klarifikasi yang dikutip dari SUMEKS.CO.

Penggeledahan rumah di Desa Tanjung Baru, Lorong Kembar, Kemiling, Kecamatan Baturaja Timur itu awalnya dikaitkan dengan seseorang bernama Hesti.

BACA JUGA:Dibalik Layar KPop Demon Hunters: Karakter Terinspirasi BTS hingga BLACKPINK

BACA JUGA:Tragis! Cemburu Buta, Suami Tega Habisi Istri karena Dugaan Selingkuh

Namun, Dinda membantah, “Nama saya Dinda, bukan Hesti. Hesti adalah tetangga saya dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan kasus ini.”

Dinda mengungkap bahwa dirinya memang pernah diminta mencairkan dana sebesar Rp1,2 miliar dari rekening atas namanya. 

Dana itu, menurut pengakuannya, berasal dari perusahaan milik tersangka korupsi, M. Fauzi alias Pablo, yang menggunakan jasa konsultan pajak tempat Dinda bekerja paruh waktu.

“Saya kaget saat dana itu masuk. Setelah tahu asal-usulnya, saya langsung melapor,” jelasnya.

BACA JUGA:BMKG Warning: Kemarau Tahun Ini Tak Biasa, Petani Diminta Siap Hadapi Dampaknya

BACA JUGA:Benfica Bangkit! Kalahkan Auckland 6-0, Puncaki Grup C Piala Dunia Antarklub

Uang tersebut dicairkan dalam dua tahap dan diserahkan ke seseorang yang disebut Dinda sebagai perwakilan perusahaan, yakni Rp800 juta dan lebih dari Rp300 juta. 

Ia juga menegaskan bahwa tidak benar ada uang Rp800 juta yang disita di rumahnya.

Sumber: