DBD Kembali Ancam Seluma, 39 Kasus Terjadi Hingga Mei 2025

Meskipun angka tahun ini masih jauh lebih kecil, ia menekankan pentingnya tidak menganggap enteng penyebaran penyakit ini.

“Tahun 2024 lalu, kasus DBD dari Januari sampai Desember tercatat sebanyak 358 kasus. Tahun ini sampai akhir Mei sudah ada 39 kasus, dan pada bulan Mei sendiri ada penambahan 4 kasus,” ujarnya, Kamis 12 Juni 2025 kemarin.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menunggu hingga kondisi memburuk. 

Kunci utama dalam pengendalian DBD tetap terletak pada pola hidup bersih dan upaya kolektif dalam pemberantasan sarang nyamuk.

“Segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala demam tinggi mendadak,” sambungnya.

BACA JUGA:Garasi Jadi Kantor, CPNS Seluma 2024 Kebanjiran tapi Kekurangan Ruang

BACA JUGA:Kebaikan Datang Berbalik, 4 Shio Ini Panen Kesuksesan Karena Rajin Berbagi

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. 

Di Indonesia, kasus DBD sering kali meningkat pada musim hujan ketika banyak tempat penampungan air tidak dikelola dengan baik, menciptakan sarang sempurna bagi nyamuk.

Langkah-langkah pencegahan, menurut Rudi, harus dimulai dari rumah masing-masing. 

Ia menekankan pentingnya implementasi program 3M Plus, menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat wadah air, serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air.

“Untuk itu, pastikan ember, pot bunga, atau tempat penampungan air lainnya tidak dibiarkan tergenang. Jika memungkinkan, tutup rapat-rapat wadah yang bisa menampung air,”* jelasnya.

BACA JUGA:Kebaikan Datang Berbalik, 4 Shio Ini Panen Kesuksesan Karena Rajin Berbagi

BACA JUGA:Hindari Emosi Meledak! 4 Zodiak Ini Perlu Menahan Amarah di Akhir Pekan, Bisa Bawa Sial

Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tindakan pencegahan paling dasar yang memiliki dampak besar. 

Sumber: