Buron Penggelapan PT Pelni Ditangkap di Bengkulu, Kerugian Capai Rp1,9 Miliar

RAKYATBENGKULU.COM - Seorang pegawai PT Pelni Cabang Namlea, Maluku, berinisial  RM (27) yang menjadi buronan kasus penggelapan dalam jabatan, akhirnya berhasil ditangkap oleh tim gabungan Polresta Bengkulu dan Polres Buru. 

Penangkapan RM yang melarikan diri ke kampung halamannya di Bengkulu ini dilakukan pada 15 November 2025 di kawasan Kebun Dahri, tanpa perlawanan.

Kasus ini bermula dari dugaan penggelapan uang perusahaan PT Pelni yang dilakukan RM dengan memanipulasi kwitansi hingga merugikan perusahaan hingga Rp1,9 miliar. 

Kejahatan tersebut terbongkar berkat laporan audit internal yang menemukan adanya kejanggalan dalam laporan keuangan cabang PT Pelni di Namlea.

BACA JUGA:Polda Bengkulu Sita Dua Mobil Milik Tersangka Korupsi Perumda Tirta Hidayah

BACA JUGA:Mendes Tegas: Kades hingga Pendamping Desa Wajib Bebas Narkoba! Ini Arahan Lengkap Yandri Susanto

Penangkapan RM dilakukan setelah Polres Buru Maluku memberikan informasi bahwa tersangka telah melarikan diri ke Bengkulu. 

Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, Kompol Sujud Alif Yulamlam mengungkapkan bahwa mereka menerima informasi dari Polres Buru terkait posisi buronan yang berada di Bengkulu, sehingga tim gabungan langsung bergerak untuk melakukan penangkapan.

“Kami menerima informasi bahwa ada buronan kasus penggelapan dalam jabatan yang sedang melarikan diri ke Bengkulu, dan informasi itu dari Polres Buru Maluku. Dari sanalah kami menindaklanjuti dan berhasil mengamankan tersangka,” katanya dikutip KORANRB.ID.

RM ditangkap tanpa perlawanan di Kebun Dahri, yang merupakan kampung halaman tersangka. 

Pihak kepolisian memastikan bahwa tersangka tidak melawan saat ditangkap.

Berdasarkan penyelidikan, RM diduga terlibat dalam penggelapan uang perusahaan milik PT Pelni Cabang Namlea, Maluku. 

BACA JUGA:Wagub Mian Bakar Semangat Atlet Perbakin Mukomuko, Dorong Disiplin dan Fokus Latihan

BACA JUGA:Oplah 2025 di Mukomuko Capai 60 Persen: Kementan Perkuat Ketahanan Pangan Bengkulu

Sumber: