Negara ini boleh bangga dengan kiprah Nadiem Makarim, dengan Gojeknya yang sudah mengglobal. Kita? Setidaknya warga Provinsi Bengkulu, mestinya memiliki kebanggaan yang sama. Mulia Kurir, yang lebih dikenal dengan sebutan MK. BEGITU, aplikasi Ojek Online (Ojol) yang sudah digagas seorang anak muda bernama Yudi Ardiyandi. Rintisan usahanya, mirip-miriplah dengan Gojek. Baru ditelurkan 12 Oktober 2020 lalu, saat ini Ojol MK mulai dikenal luas. Belum besar memang, masih jauh untuk disandingkan dengan usaha sejenis seperti Grab atau Maxim. Tapi setidaknya, kesuksesan besar sudah mengarah kepada pria yang masih berusia 39 tahun tersebut. Di Kabupaten Lebong, MK sudah akrab dan dikenal. Mulai dari kalangan emak-emak, orang kantoran, sampai milenial mulai terbiasa menekan gadget guna memesan orderan Ojol MK. "Tarif yang kami tawarkan lebih murah dari aplikasi Ojol lain," ujar Yudi membuka obrolan dengan rakyatbengkulu.com, Selasa (6/4). Bagaimana bisnis Ojol MK bisa digunakan pelanggan? Simpel. Cukup download aplikasi yang sudah tersedia di play store, pilih kebutuhan, order, bayar. Jasa yang ditawarkan mulai dari ojek orang, hingga barang. Setelah diorder, tak lama driver Ojol MK meluncur ke lokasi pemesanan hingga membawa orderan selamat sampai tujuan. Pola yang kurang lebih mirip dengan Ojol lansiran luar negeri sana, yang sudah menggurita di tanah air. Seragam para mitra Ojol MK pun nyaris-nyaris mirip, dengan seragamnya Gojek. Warna hijau mendominasi. "Mudah-mudahan, kesuksesannya (Gojek) juga kami raih. Soal warna, sejak awal mengembangkan bisnis lain, kebetulan saya memang memilih hijau. Kesannya lebih hidup," papar Yudi. Hasilnya, sejauh ini lumayanlah. Selaku pemilik sekaligus pengelola aplikasi, Yudi berhak atas 15 persen setiap kali orderan Ojol MK sukses terkirim. "Kalau penghasilan, lumayanlah," beber Yudi. Hingga tulisan ini diupdate rakyatbengkulu.com, dalam sehari MK sudah mampu melayani setidaknya 200 orderan. Mitra drivernya, ada 28 orang. Mitra dagang, juga sudah lebih dari 300. "Mitra driver kami juga memiliki BPJS," tutur Yudi di markas MK langsung di Kelurahan Embong Panjang Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Makin hari, rasa optimis tingkat tinggi terus menyertainya. Terkini, aplikasi MK sudah didownload lebih dari 4.000 kali. Dilacak dari laman pencarian, MK diketahui sudah digunakan di lebih dari 16.000 perangkat. Penggunanya, juga tak sebatas Kabupaten Lebong saja. "Alhamdulillah, saat dicek dari aplikasi, MK mulai banyak dari luar Kabupaten Lebong," kata Yudi. Sejauh ini, dengan kekuatan sumber daya yang ada terpaksa dirinya belum mampu melayani orderan dari luar kabupaten. Mungkin, karena ini pula fokus dirinya baru "bermain" pada segmen lokal terlebih dahulu. Di seputaran Kabupaten Lebong dahulu. Sebelum merambah pasar yang lebih luas, pelan-pelan MK terus mematangkan sistem dan manajemen yang ada. "Saya putra daerah Lebong, melihat teman-teman sudah memiliki penghasilan sudah sangat senang," tambah Yudi. Siapa Yudi sebenarnya?Apa latar belakangnya membangun Ojol MK? Bagaimana pula perjuangannya membangun MK hingga terus menunjukkan grafik positif? Simak di edisi selanjutnya (bersambung). (tok/**)
Yudi (39), Owner-nya Ojol Mulia Kurir; Lokal Punya, Rasa Internasional (Bagian 1)
Selasa 06-04-2021,17:51 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :