BENGKULU - Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk Provinsi Bengkulu hingga triwulan I tahun anggaran 2021, masih mengendap di kas negara. Berdasarkan data dari Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu realisasi DAK fisik di Provinsi Bengkulu masih nihil dari pagu Rp 1, 046 triliun.
Begitupun alokasi Dana Insentif Daerah (DID) realisasinya masih nihil. Sedangkan untuk DAK non fisik realisasinya baru Rp 248, 26 miliar dari total Rp 1,409 triliun. Juga realisasi Dana Desa, Dana Bagi Hasil dan Dana Alokasi Umum (DAU) masih rendah. Total TKDD di Provinsi Bengkulu sendiri Rp 10, 235 triliun namun sampai akhir Maret baru terserap Rp 1,880 triliun. Masih rendahnya realisasi pelaksanaan APBN ini, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu Syarwan dalam press release kinerja pelaksanaan APBN Triwulan I, Rabu (14/4), meminta pemda baik tingkat provinsi, kabupaten/kota untuk tidak menunda pencairan dana APBN ataupun APBD agar tidak terjadi penumpukan pada akhir tahun anggaran. Pemda juga diminta untuk melengkapi dan menyusun dokumen persyaratan untuk melakukan pencairan. Tujuannya agar dana APBN ataupun APBD dapat dicairkan segera dan tidak ada keterlambatan. “Kita minta kepada pemda segera menyusun dokumen dan persyaratan yang dibutuhkan sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam proses pencairan, serta menghindari pengurangan pagu dana melalui refocusing kegiatan dan realokasi anggaran,” imbuh Syarwan. (cw1)Serapan APBN di Provinsi Bengkulu Masih Rendah, Rp 1, 046 Triliun DAK Fisik Mengendap
Rabu 14-04-2021,19:04 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :