BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Penggunaan rokok elektrik di kalangan anak muda kini makin marak dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut sebagian orang, rokok elektrik jauh lebih populer dan lebih aman dibandingkan rokok tradisional.
Rokok elektrik atau biasa dikenal dengan istilah vape dinilai lebih aman karena tidak mengandung tembakau. Nyatanya vape tetap mengandung beberapa bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Sebab mengandung bahan kimia berbahaya yang hampir sama dengan rokok, seperti nikotin, asetaldehida, akrolein. Selain itu, ada kandungan propanal, formaldehida, logam berat dan diacetyl.
Efek samping vaping bergantung pada intensitas penggunaan dan zat yang digunakan.
Keberadaan bahan kimia berbahaya yang hampir sama tersebut tentu berdampak sama dengan merokok tradisional.
BACA JUGA:Kaya Manfaat! Bisa Turunkan Kolesterol dengan Ramuan Ajaib Kayu Manis
Rokok elektrik menggunakan tenaga baterai, namun tidak menggunakan teknik pembakaran seperti produk rokok biasa.
Rokok ini memanaskan larutan nikotin, perasa, propilen glikol dan gliserin dengan alat elektronik menggunakan baterai.
BACA JUGA:Cucur Ringgit, Jajanan Khas Seluma dengan Cita Rasa Manis Menggoda
Nah Uap yang dihasilkan masuk ke paru-paru pengguna. Rokok elektrik dirancang untuk menghasilkan uap nikotin tanpa membakar tembakau, sekaligus memberikan sensasi merokok.
Secara umum rokok elektrik terdiri dari tiga elemen utama yaitu baterai, atomizer (bagian yang memanaskan dan menguapkan larutan nikotin) dan cartridge (yang berisi larutan nikotin).