Polresta Bengkulu Selidiki Dugaan Penipuan Usai Mahasiswa Unihaz Gagal Berangkat Praktik Lapangan

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Puluhan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hazairin (UNIHAZ) Bengkulu gagal berangkat untuk mengikuti Praktik Lapangan Institusional dan Industri yang seharusnya dijadwalkan pada Senin 17 Februari 2025 pukul 07.00 WIB. 

Kejadian ini sempat menghebohkan masyarakat Kota Bengkulu dan menjadi bahan perbincangan luas.

Menanggapi insiden tersebut, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bengkulu segera melakukan penyelidikan terhadap biro perjalanan Lautan Biru Nusantara (LBN), yang bertanggung jawab atas pengaturan perjalanan para mahasiswa tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, AKP Sujud Alif Yulam Lam, menjelaskan bahwa kasus ini sudah memasuki tahap penyidikan setelah pihak kampus melaporkan dugaan penipuan. 

BACA JUGA:8 Tips Ampuh Agar Istri Merasa Dicintai dan Gak Nanya Terus

BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Buka Penerimaan Anggota Polri Tahun 2025, Ini Tanggal dan Cara Pendaftarannya!

Dalam pemeriksaan, polisi telah meminta keterangan dari dua orang yang terlibat dengan biro perjalanan tersebut, yaitu Direktur berinisial FL dan asistennya TL, yang merupakan pasangan suami istri.

Berdasarkan klarifikasi yang diterima, FL dan TL mengaku telah menyetorkan dana sebesar Rp211 juta kepada pihak ketiga untuk pembelian tiket keberangkatan mahasiswa dan dosen. 

Namun, pada hari keberangkatan, tiket yang dijanjikan ternyata tidak tersedia. 

Hingga siang hari, para mahasiswa masih tertahan tanpa kepastian, yang akhirnya mendorong pihak kampus untuk melaporkan kejadian ini ke polisi.

BACA JUGA:Satpol PP Mukomuko Tegaskan Panti Pijat Wajib Tutup Selama Bulan Ramadhan 2025, yang 'Nakal' Bakal Dirazia

BACA JUGA:Cristiano Ronaldo, Bintang Sepak Bola Dunia yang Juga Berjuang dalam Misi Kemanusiaan

“Kemarin, Senin, kami menerima laporan dari Unihaz terkait dugaan penipuan yang dilakukan oleh CV Lautan Biru Nusantara,” ujar AKP Sujud Alif Yulam Lam.

Polisi terus mendalami kasus ini untuk memastikan apakah terdapat unsur pidana dalam peristiwa yang menyebabkan mahasiswa gagal mengikuti study tour tersebut.

Sumber: