BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Negara Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara kepulauan yang besar dan terbentang di garis khatulistiwa. Berdasarkan UU Nomor 6 tahun 1966, tidak kurang dari 17.508 pulau tersebar di wilayah nusantara.
Dari beribu jumlah pulau yang ada di Indonesia, 70 persen diantaranya tidak berpenduduk atau merupakan pulau kosong. Sedangkan 16.056 pulau sudah diberi nama dan telah dilaporkan pemerintah pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
BACA JUGA:Sering Buang Air Kecil Bisa Jadi Gejala Penyakit Batu Ginjal, Jangan Abaikan!
Dimana dari nama-nama pulau yang ada pada saat ini, ternyata beberapa pulau di antaranya pernah disebut dengan nama lain di zaman dulu. Berikut 5 pulau yang punya nama lain sebelum akhirnya bernama seperti pada sekarang.
1. Pulau Sumatera
Nama asli Sumatera, hal tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita rakyat sebagai ‘Pulau Emas’. Dimana, Istilah pulau ameh, dalam bahasa Minangkabau diartikan pulau emas. Ini dijumpai dalam cerita Cindur Mata dari Minangkabau.
BACA JUGA:4 Khasiat Konsumsi Jambu Biji Sebagai Obat Penyakit, Bisa Redakan Flu dan Batuk
Lain halnya dalam cerita rakyat Lampung, dimana tercantum nama tanoh mas untuk menyebutkan pulau Sumatera.
Ada seorang musafir dari Cina yang bernama I-tsing pada sekitar 634-713. Dia bertahun-tahun menetap di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7, menyebutkan Sumatera dengan nama chin-chou yang diartikan “negeri emas”.
BACA JUGA:Warna Natal Punya Arti Tersendiri, Merah Melambangkan Kasih, Hijau Melambangkan Harapan
Pulau Sumatera disebut dalam bahasa Sansekerta sebagai Suwarnadwipa yang artinya pulau emas atau Suwarnabhumi yang berarti tanah emas. Dimana nama-nama tersebut sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi.
Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menyebutkan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi.
BACA JUGA:Sawo Putih Baik untuk Ibu Hamil, Mencegah Anemia dan Mengoptimalkan Fungsi Otak
Adapun dalam cerita Ramayana mengisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa. Para musafir Arab menyebut pulau Sumatera dengan nama Serendib, transliterasi dari nama Suwarnadwipa.