Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi dari Persia yang pernah mengunjungi Sriwijaya di tahun 1030 mengatakan negeri Sriwijaya terletak di Pulau Suwarandib. Namun ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilangka, yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa.
BACA JUGA:Wow! BOS Tahun 2024 Kalimantan Utara 196,4 Miliar, BOP PAUD 13,1 Miliar
Nama Sumatera berasal dari nama Samudera, dimana kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Para musafir Eropa yang datang sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan Sriwijaya untuk menyebut seluruh pulau.
Terjadi peralihan dari Samudera menjadi Sumatera. Tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau Samatrah.
BACA JUGA:Black Sapote Bisa Menstabilkan Tekanan Darah, Menjaga Kesehatan Syaraf, Menyehatkan Pencernaan
Tercatat di peta Ibnu Majid tersebut disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama Camatarra. Adapun peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencatatkan nama Samatara, sedangkan peta Masser tahun 1506 mencatat nama Samatra.
Pada tahun 1510, Ruy d’Araujo, menyebutkan pulau tersebut Camatra dan Alfonso Albuquerque ditahun 1512 menuliskannya Camatora.
BACA JUGA:Wow Banget! BOS Tahun 2024 Banten 2,3 Triliun, BOP PAUD 134,3 Miliar
Di tahun 1521, Antonio Pigafetta memakai nama yang sedikit benar ‘Somatra’. Sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ dalam penulisan namanya seperti, Samoterra, Samotra, Sumotra, bahkan Zamatra serta Zamatora.
Catatan dari orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu sesuai dalam penulisan Sumatra. Bentuk tersebutlah yang menjadi baku, kemudian disesuaikan dengan lidah masyarakat kita ‘Sumatera’.
BACA JUGA:WOW! Batu Akik Kinyang Air Berkhasiat untuk Kesehatan dan Kehidupan
2. Jawa
Asal-usul nama Pulau Jawa, tidak jelas. Mungkin musafir dari India menamakan pulau tersebut berdasarkan tanaman jawa-wut, yang sering dijumpai. Kemungkinan lain kata Jau dan variasinya berarti ‘di luar’ atau ‘jauh’.
Dalam bahasa Sansekerta yava diartikan sebagai barley atau Jelai atau juga Jawawut, tanaman yang terkenal pulau tersebut. Sumber lain menyebutkan bahwa kata ‘Jaw’ berasal dari Proto Austronesia yang berarti “rumah”.
BACA JUGA:Segera Jadwalkan Keberangkatan! Nikmati Pesona Pulau Enggano di Akhir Tahun 2023