Belum lagi ada istilah belum makan pindang patin belum berasa ke Palembang Sumatera Selatan. Keunikan kuliner ini menjadi bagian dari budaya masyarakat Sumatera Selatan hingga terkenal akan makanan khasnya.
Banyak variasi dari setiap daerah yang mengolah pindang patin ini menjadi panganan sesuai dengan budayanya masing-masing.
Pindang Meranjat salah satu budaya kuliner khas Sumatera Selatan yang menggunakan nanas sebagai asamnya kuah--Instagram/undainuri
Salah satunya di Meranjat terkenal dengan khasnya Pindang Meranjat dengan menggunakan bahan terasi dan nanas sebagai asam dari pindang membuat kuliner ini memiliki ciri khas daerahnya.
Lain lagi dengan warga Sekayun yang menggunakan tomat kecil yang dikenal dengan Cungkediro sebagai pemikat rasa asam pada kuah pindang.
Jadi setiap daerah memiliki kekhasan sendiri dalam mengolah pindang pantin ini menjadi makanan yang lezat dan bercita rasa budaya masing-masing daerah.
Bumbu pindang sangat sederhana, yaitu serai, kunyit, lengkuas, cabai, dan asam terdapat dari bahan ciri khas daerah. Kesederhanan bumbu ini lebih disebabkan oleh pertimbangan praktis masyarakat pada saat itu.
Ini dikarenakan aktivitas masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang yang padat, lebih memungkinkan untuk mengonsumsi makanan yang praktis pengolahannya.
Para penduduk Belanda yang bermukim di Palembang pada masa kolonial, juga membuat varian pindang terkenal dengan pindang serani (dari kata “nasrani” yaitu agama mayoritas masyarakat Belanda).
BACA JUGA:Tari Bubu Terinspirasi Tradisi dan Budaya Masyarakat Bengkulu, Begini Asal Usul dan Maknanya
Itulah dasar kuliner khas Sumatera Selatan ini menjadi interaksi dari budaya masyarakatnya yang kental dengan pengolahan ikan hasil dari alamnya.
Dengan mengonsumsi ikan sungai dengan cara pengolahan yang sederhana namun memiliki cita rasa yang luar biasa ini membuat panganan ini memiliki nutrisi dan manfaat baik untuk tubuh.
Dengan merebus ikan beserta bumbu sederhana tersebut membuat kuliner ini jauh dari kolesterol, kandungan nutrisi dalam hidangan ini adalah protein, asam lemak esensial, sejumlah vitamin, dan zat besi.
Kuliner khas Sumatera Selatan pindang patin ini sangat cocok dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak-anak. Kandungan zat gizi dan proteinnya sangat dibutuhkan pada perkembangan dan tumbuh anak dan ibu hamil.
Sungguh olahan ikan sungai ini menjadi kuliner yang bernilai manfaat baik untuk tubuh dan menjadi interaksi budaya masyarakat Sumatera Selatan.