Di Pulau Kalimantan kucing hutan berperan penting dalam puncak ekosistem. Sebab kucing hutan ini termasuk spesies kucing liar terbesar di habitat Borneo.
BACA JUGA:AC Mobil Kurang Dingin? Mungkin Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jika dibandingkan pada daerah Sumatera, macan dahan Sumatera ukurannya kalah besar dibanding Harimau Sumatera.
Selain termasuk predator terbesar, kucing hutan juga menjadi spesies kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem kawasan hutan Kalimantan.
BACA JUGA:Pudarkan Kerutan Wajah dan Hilangkan Flek dengan Masker Kolagen, Ini Manfaat dan Resep Pembuatannya
4. Tidak bisa mengaum
Kucing hutan atau macan dahan tidak bisa mengaum atau menggeram. Meski begitu untuk masalah berburu, kucing hutan tak kalah dari saudaranya yang lain.
Pergelangan kaki kucing hutan dapat memutar kebelakang dan memberi keuntungan bagi mereka untuk memanjat ke atas pohon, bahkan bergantung dengan kaki belakangnya.
BACA JUGA:Jangan Lupa! Ini Dokumen yang Wajib Dibawa ke TPS Saat Mencoblos 14 Februari 2024 Besok
Inilah yang membuat kucing hutan dapat menyergap mangsanya dari atas pohon dan memberikan satu gigitan yang mematikan.
5. Hari Macan Dahan Internasional
Kucing hutan atau macan dahan merupakan hewan predator yang terancam punah. Habitatnya yang semakin menciut akibat deforestasi, membuat mereka telah masuk ke daftar merah IUCN.
BACA JUGA:Bisakah GERD Sembuh dengan Puasa? Ini 7 Tips Puasa Bagi Penderitanya
Tercatat jumlah kucing hutan atau macan dahan di dunia sekitar 4.000 ekor dan terus menurun. Di Borneo atau Kalimantan, kulit bulu kucing hutan atau macan dahan masih digunakan sebagai kepercayaan perdukunan tradisional, sehingga masih banyak yang memburu satwa tersebut.