BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Masih ada satu lagi jenis kucing yang nyaris punah, yakni kucing hutan atau biasa disebut sebagai macan dahan. Kucing yang satu ini merupakan hewan asli Sumatera dan Kalimantan.
Meski berdasarkan penelitian kucing hutan yang merupakan perenang yang handal ini, juga tersebar di hutan dan pegunungan di Tiongkok, Indocina, India dan Semenanjung Melayu.
BACA JUGA:Festival Gurita Meningkatkan Citra Pariwisata Kabupaten Kaur, Masuk 110 Kharisma Even Nusantara
Sayangnya spesies kucing hutan ini sudah punah di Tiongkok. Kucing hutan atau macan dahan ini memilikinama ilmiah Neofelis nebulosa merypakan sejenis kucing berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95 cm.
Umumnya kucing hutan memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya.
BACA JUGA:Festival Danau Nibung untuk Pacu Kunjungan Wisata dan Objek Pariwisata Andalan di Mukomuko
Sejak tahun 2006 kucing hutan yang hidup di Pulau Sumatera dan Kalimantan dimasukkan dalam spesies Neofelis diardi. Sebab memiliki corak seperti ular sanca pada bulunya.
Dengan motif berbentuk oval dan warna yang lebih gelap dari warna dasar bulunya dan dipertegas dengan warna hitam yang mengelilingi pola pada bulu kucing hutan.
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Jantung dengan Konsumsi Buah Duwet atau Jamblang, Ini 7 Manfaatnya untuk Kesehatan
Sementara ekor kucing hutan tebal dan panjang untuk memberi keseimbangan saat di pepohonan. Kucing hutan menghabiskan sebagian besar hidupnya di pepohonan yang menjadi tempat berlindung dan istirahat.
Agar mengenal lebih dekat mengenai kucing hutan atau macan dahan, berikut kami rangkum seputar fakta-fakta menarik tentang spesies yang mulai langka ini.
1. Terbanyak Jumlahnya di Kalimantan
Kucing hutan biasanya hidup pada habitat hutan hujan, namun kadang mereka juga melakukan perjalanan hingga hutan kering.