Di usia ke 63 tahun ini, Hutama Karya tidak hanya memastikan kestabilan dari sisi bisnis konstruksi namun juga dari sisi peningkatan performa keuangan. Hal tersebut dipertegas oleh pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang memberikan apresiasi kepada Hutama Karya sebagai BUMN dengan kondisi finansial yang tergolong sehat.
“Kami menilai kondisi tersebut karena perseroan dapat melaksanakan pembangunan JTTS dengan kualitas yang baik,” ujar Erick Thohir.
Hutama Karya berhasil mencatat kinerja keuangan secara baik untuk tahun buku yang berakhir pada Desember 2023. Berdasarkan laporan keuangan audited, perusahaan menunjukkan peningkatan aset signifikan dengan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 21,34% sejak tahun 2018 hingga 2023.
Dari sisi pemasaran dan produksi, Hutama Karya mencatatkan peningkatan perolehan kontrak baru yang mengesankan dengan pertumbuhan tahunan sebesar 55,51% (yoy) pada tahun 2023.
Selain itu, EBITDA perusahaan juga mencatat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 1,00% selama periode lima tahun. Sejalan dengan strategi korporasi, pada tahun 2023 Hutama Karya berhasil melakukan aksi korporasi asset recycling pada dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera, yakni Ruas Medan-Binjai dan Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.
Hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan laba tahun berjalan, kelanjutan pembangunan jalan tol Trans Sumatera, serta perbaikan solvabilitas perusahaan yang tercermin melalui rasio Debt-to-Equity dari 1,85x pada tahun 2018 menjadi 0,3x pada tahun 2023.
Dari segi penguatan teknologi dan inovasi, Hutama Karya juga telah menerapkan inisiatif tersebut di sejumlah proyek diantaranya teknologi pengukur kematangan beton yang dikenal dengan Concrete Maturity Test (ConMT) yang sudah di implementasi di beberapa proyek Tol IKN, Gedung dan lain-lain, serta Green Modular Slope Protection (GMSP) yang sedang diimplementasikan di Proyek Tol Padang-Sicincin.
Sementara penerapan BIM sebagai digital construction telah dilakukan pada proyek-proyek Hutama Karya diantaranya Light Detection and Ranging (LiDAR), Mobile Laser Scanner (MLS), Augmented Reality (AR), Terrestrial Laser Scanner (TLS) dan seluruh penerapannya berdasarkan standarisasi yang akan memberikan dampak pada upaya dalam pengendalian mutu, waktu serta biaya.
Apresiasi, Prestasi, dan Optimalisasi Program TJSL
Sepanjang tahun 2023, Hutama Karya berhasil meraih sejumlah penghargaan dari beragam bidang baik di tingkat nasional hingga internasional diantaranya penghargaan Safety Culture Program within their organization and achieve level 5 dari World Safety Organization; ETLE Nasional Presisi Award dari Korps Lalu Lintas Polri; Anugerah BUMN 2023 dari BUMN Track & PPM Manajemen; BUMN Corporate Communications and Sustainability 2023 dari Kementerian BUMN; TOP CSR Awards 2023 dari The Iconomics; HSE Award 2023 dari PT Media Madani Utama; “Terbaik 2” Kategori Media Audiovisual pada ajang Anugerah Media Humas 2023; Keterbukaan Informasi Publik sebagai Badan Publik kategori "Informatif" oleh Komisi Informasi Pusat; Peringkat Terbaik I dalam Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Erupsi Gunung Semeru di Kab. Lumajang yang diberikan oleh Kementerian PUPR; serta Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2023 dari IICG Group.
Dari sisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Hutama Karya telah menjalankan program-program unggulan yang berfokus pada dampak, peningkatan keterlibatan karyawan dan kolaborasi dengan berfokus kepada 3 bidang prioritas yakni Pendidikan, Lingkungan serta Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) sebagai wujud kepedulian perusahaan utamanya di wilayah yang berdekatan langsung pada aktivitas operasional.
Selama tahun 2023 lalu, total nilai yang telah terealisasi sebesar Rp11,24 Miliar dengan persentase 48% di Pilar Sosial, 36% di Pilar Ekonomi dan 16% di Pilar Lingkungan.
“Di usia ke 63 tahun, Hutama Karya menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan turut serta dalam pembangunan Indonesia. Dengan kinerja unggul dan kepedulian yang mendalam, Hutama Karya siap membangun masa depan yang lebih baik untuk mewujudkan Indonesia's Most Valuable Infrastructure Developer,” tutup Budi Harto, Direktur Utama Hutama Karya.(Pariwara)