BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kajian Islam Ustadz Adi Hidayat kali ini membahas mengenai Bolehkah berkurban untuk orang yang sudah meninggal dunia?, yang akan dijawab olehnya dari pertanyaan jemaah.
Pada suatu kesempatan dikutip dari potongan video Tik Tok Asy-Syifa, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan secara rinci mengenai pertanyaan dari jemaahnya mengenai kurban.
Diketahui sebentar lagi kita akan menyambut bulan Dzulhijjah dimana para umat Muslim melakukan qurban untuk mengikuti sunnah rasul yang mana sebagai kendaraan kita nanti di akhirat.
Jemaah Ustadz Adi Hidayat ini menanyakan boleh tidakkah kita berkurban untuk seorang kakeknya yang sudah meninggal dunia yang diketahui selama hidupnya belum pernah berkurban.
BACA JUGA:Ramai Kasus Vina Cirebon, Begini Nasihat Ustadz Adi Hidayat
Tentunya pertanyaan yang bagus ini dijawab secara rinci oleh Ustadz Adi Hidayat.
"Sangat dibolehkan, jadi Anda membeli satu hewan kurban kemudian dikorbankan diniatkan untuk kakek Anda yang telah wafat," jawabnya.
Dikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat, hal tersebut boleh saja dilakukan. Berikut ini dalilnya,
Ketika Nabi Muhammad SAW menyampaikan qurbannya kepada Allah SWT, dengan kalimat pertama keluarga besar Muhammad, kedua menggunakan umat Muhammad.
Di keluarga besar Nabi Muhammad saja bukan hanya yang masih hidup disebutkan, diantaranya anak lelaki Nabi Muhammad SAW yang sudah wafat juga disebutkan dalam ketika Rasulullah meniatkan kurban tersebut untuk keluarga besarnya.
BACA JUGA:Kajian Islam Ustadz Adi Hidayat: Ada Nikmat Kesempurnaan yang Allah SWT Persiapkan
Disebutkan oleh Ustadz Adi Hidayat seperti Al qasim, Ibrahim, itu semua merupakan keluarga yang sudah meninggal. Berikut juga dengan istri dari Nabi Muhammad yang sudah meninggal, Siti Khadijah.
Semua yang telah wafat masuk dalam keluarga besar dari Nabi Muhammad yang hal itu diniatkannya untuk ketika berkurban, disebutkan semua sebagai keluarga besar.
Jangankan yang telah wafat, yang masih hidup pun mendapatkan syafaat dari niat yang disampaikan oleh Nabi Muhammad untuk keluarganya dan juga umatnya tersebut.
Apalagi umatnya yang mungkin telah mati syahid atas peristiwa-peristiwa tertentu yang diniatkan oleh Nabi Muhammad sebagai umatnya yang disebutkan dalam berkurban.