Kopi yang kulit merahnya sudah dimakan hewan hewan tersebut kemudian jatuh ke lantai atau tanah kebun, kopi inilah yang dipungkut kemudian diolah menjadi produk kopi unggulan dan kemudian diberi nama Kopi Semang.
Adapun Kopi Semang ini memiliki cita rasa yang khas dan beda dari kopi lainnya.
Menurut para barista dan penikmat kopi yang hadir di acara launching tersebut, dalam Kopi Semang ada sensasi rasa alpukat dan juga sensasi rasa kacang-kacangan.
Sensasi rasa yang dihasilkan dari Kopi Semang ini, disebabkan petani menanam sejumlah pepohonan seperti alpukat, nangka, aren dan durian di kebun kopi penghasil Kopi Semang.
BACA JUGA:Mengenal Kopi Espresso dan Kepopulerannya di Mata Pencinta Kopi
"Tadi sudah kita coba cupping dan membuat langsung Kopi Semang ini, setelah dicicipi memang cita rasanya berbeda dari kopi jenis lain. Kalau di Kopi Semang ini ada sensasi rasa kacang dan juga ada sedikit alpukatnya," sampai salah satu barista, Rozan.
Sementara itu Sub Kordinator Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Johan Sahmeri mengapresiasi insiatif perempuan petani kopi di Desa Batu Ampar dan Pungguk Meranti dalam merintis usaha kopi semang tersebut.
Dirinya menilai ini merupakan terobosan baru, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan kopi umumnya, bukan tidak mungkin Kopi Semang bisa menjadi salah satu unggulan daerah.
"Tentu kita sebagai pemerintah mendukung inisiasi atas produk Kopi Semang ini. Produk ini bisa menjadi produk kopi unggulan, dan inisiasi ini tentu bisa jadi upaya pemberdayaan perempuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat terkhusus petani kopi," pungkasnya.
BACA JUGA:Viral Petani Kopi Kesenangan, Harga Biji Kopi Tembus Rp60 Ribu per Kilogram