Mencegah Tragedi Berulang, Polres Seluma Pasang Garis Polisi di Lokasi Tenggelamnya Wisatawan

Upaya pencegahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian pasca insiden tenggelamnya dua wisatawan di Sungai Air Seluma. --Dok/KORANRBID
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sebagai langkah pencegahan agar kejadian tragis tidak terulang, Polres Seluma bersama Polsek Seluma Timur memasang garis polisi di lokasi tenggelamnya dua wisatawan pada Selasa sore, 1 April 2025.
Garis pembatas ini dipasang tepat di seberang Muara Masat yang menyatu dengan Sungai Air Seluma.
Kapolres Seluma, AKBP Bonar Ricardo Pakpahan, SIK, MIK, melalui Kabag Ops Kompol Yudha Setiawan, SH, turut memantau proses pemasangan oleh personel kepolisian.
Menurutnya, tindakan ini bertujuan untuk mencegah masyarakat agar tidak berenang di area yang telah menelan korban jiwa tersebut.
“Di sekitar TKP sudah kita pasang garis polisi, sebagai tanda agar jangan sampai ada lagi yang mandi dan berenang di sekitar lokasi,” ujar Kabag Ops, dikutip dari KORANRB.ID.
BACA JUGA:Gaji Honorer Setwan Kaur Tak Jadi Cair Sebelum Lebaran, Ada Apa?
BACA JUGA:Call Center 112 dan CCTV Siaga 24 Jam di Bengkulu Selama Libur Lebaran
Senada dengan hal tersebut, Kasat Reskrim AKP Frengky Sirait, SH, mengingatkan bahwa meskipun arus sungai terlihat deras, bahaya utama justru terletak pada kedalamannya yang mencapai 3–4 meter.
“Jadi bagi yang belum paham lokasi, ini airnya memang terlihat deras, tapi kedalamannya mencapai sekitar 3-4 meter. Ada baiknya dipertimbangkan untuk ke depannya jika ingin berenang atau mandi,” jelasnya.
Kronologi Kejadian
Peristiwa tragis ini menimpa Agus Suryanto (58), seorang PNS Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan, yang meninggal dunia setelah mencoba menyelamatkan seorang anggota rombongan yang hampir tenggelam.
Kapolsek Seluma Timur, Iptu Hendra Yanto, SH, mengungkapkan bahwa kejadian bermula sekitar pukul 16.00 WIB saat korban dan keluarganya sekitar 11 orang tiba di Sungai Seluma untuk berwisata.
Mereka datang menggunakan dua mobil dan memarkirkannya di sekitar pesantren di Kelurahan Lubuk Kebur sebelum menuju sungai untuk berenang.
Saat berenang, beberapa anggota keluarga, termasuk Toni Ardiansyah (52) dan anaknya Ahmad Zaki (20), tiba-tiba mendapati bagian sungai yang cukup dalam. Mereka sempat panik, namun berhasil menyelamatkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: