Untuk menempatkan saksi di setiap tempat pemungutan suara (TPS) pada saat pencoblosan juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Kalau Cakada ini memiliki sumber dana yang besar.
BACA JUGA:Pakar Politik Nilai Munculnya Raffi Ahmad sebagai Gebrakan Baru dalam Pilkada Jateng 2024
Maka bukan tidak mungkin akan menjadi salah satu pasangan calon yang dipertimbangkan untuk menang dalam pemilu kepala dan wakil kepala daerah.
2. Pimpinan Parpol
Agar bisa maju sebagai pasangan Cakada selain jalur perseorangan.
Para Cakada ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai parpol sejumlah minimal 20 persen kursi DPRD.
Kalau menjabat sebagai Ketua Parpol ini tentunya akan mempermudah untuk mendapatkan dukungan dari parpol.
BACA JUGA:Dukungan Perseorangan Pilkada Bengkulu Utara Baru Terupload 60 Persen, Ini Kendalanya
BACA JUGA:Ini Faktor yang Menentukan Perebutan Perahu Pilkada Kabupaten Bengkulu Selatan 2024
Ini juga bisa menjadi pertimbangan apakah bisa maju dalam Pilkada ataupun berpasangan dengan calon lain untuk mencukup partai pengusung Cakada dalam pemilu kepala dan wakil kepala daerah tersebut.
Selain itu, hal ini juga bisa memangkas ongkos politik Cakada.
Apalagi di tengah marahnya isu adanya sejumlah uang yang harus dikeluarkan dalam mendapatkan dukungan parpol.
3. Birokrat Lama
Selanjutnya kalau Cakada merupakan seorang birokrat atau PNS yang menjabat dalam waktu lama.