Ikan nila mulai dibudidayakan di Indonesia sekitar tahun 1969.
BACA JUGA:Beberapa Ikan yang Mengandung Purin Tinggi, Harus Dihindari Penderita Asam Urat
BACA JUGA:Ricuh! 1 Warga Pingsan Saat Pembagian Ikan Bandeng Gratis DKP Provinsi Bengkulu, Akhirnya Dibatalkan
Dalam waktu singkat, ikan ini menjadi salah satu ikan budidaya yang paling penting di negara ini karena pertumbuhannya yang cepat.
Karena kemampuannya bertahan di berbagai kondisi air, dan permintaan pasar yang tinggi.
Di berbagai negara, termasuk Indonesia, telah dikembangkan berbagai strain atau varietas ikan nila untuk meningkatkan hasil budidaya.
Seperti misalnya, strain nila merah yang populer karena penampilannya yang menarik dan rasanya yang enak.
BACA JUGA:Manfaat Ikan Gabus Bagi Penderita Hipertensi, Ketahui 8 Manfaat Lainnya untuk Kesehatan
BACA JUGA:2 Resep Olahan Ikan Gabus, Kuah Santan dan Bumbu Kuning yang Menggugah Selera Makan
Secara keseluruhan, ikan nila kini menjadi salah satu spesies ikan yang paling banyak dibudidayakan di seluruh dunia, termasuk di Asia, Amerika Selatan, dan Amerika Utara.
Karena keunggulan dalam hal pertumbuhan, ketahanan, dan juga nilai ekonominya.
Sementara itu, Ikan mujair dan ikan nila adalah 2 jenis ikan air tawar yang sering dibudidayakan di Indonesia.
Namun memiliki beberapa perbedaan yang signifikan antara lain:
BACA JUGA:7 Manfaat Ikan Gabus untuk Kesehatan, Diantaranya Mempercepat Proses Penyembuhan Luka
BACA JUGA:5 Tips Mudah Merawat Ikan Channa atau Ikan Gabus Hias, Pecinta Ikan Wajib Tahu !
1. Asal Usul dan Nama Ilmiah