Menghapus Jejak Digital, Menghindari Masalah yang Timbul dari Jejak Digital

Selasa 30-07-2024,19:54 WIB
Reporter : Rizky Nova Amelia
Editor : Heri Aprizal

Seperti mendapatkan  alamat rumah, NIK, data kartu kredit, dan lainnya.

Yang mana data tersebut dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.

Seperti yang terjadi pada kasus tren Add Yours di Instagram.

BACA JUGA:10 Tips Ampuh Meningkatkan Produktivitas di Era Digital untuk Kamu!

Para pengguna Instagram diajak membagikan hal kecil yang terkesan sepele seperti tanda tangan, foto KTP, ataupun nama ibu kandung.

Tanpa kamu sadari, para hacker dapat mengumpulkan data pengguna yang mengikuti challenge Add Yours dengan cara tersebut.

2. Celah Aksi Scam

Salah satu yang menjaadi dampak pencurian data adalah terjadinya penipuan online atau scam.

Sebagai contoh, adanya kasus yang menyebabkan korban kehilangan uang karena scammer berhasil meyakinkan korban dengan menggunakan nama panggilan masa kecil seolah penipu merupakan kerabat dekat.

BACA JUGA:Perangi Penipuan Digital, Sumardi Dorong Penguatan Regulasi dan Partisipasi Aktif Masyarakat

3. Mempengaruhi Reputasi Profesional

Recruiter dapat menggunakan jejak digital dalam mengidentifikasi tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa kandidat tidak cocok dengan pekerjaan yang dilamarnya.

Berdasarkan perusahaan cyber security Kaspersky, sepertiga dari para pencari kerja menyebutkan jika unggahannya di media sosial sudah merusak prospek pekerjaannya.

Contohnya pada kasus seorang pelamar kerja yang ditolak recruiter karena memiliki jejak digital yang buruk.

Meski memiliki IPK yang tinggi, pelamar tersebut tidak diterima kerja karena sempat melakukan curhat di media sosial dengan menggunakan kata yang tidak sopan.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Jam Tangan Digital Harga Cuma Rp500 Ribuan

Kategori :