Tan Jin Sing, Bupati Tionghoa Pertama di Zaman Kolonial Belanda

Jumat 02-08-2024,07:29 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Peri Haryadi

BACA JUGA:Berdiri Sejak Zaman Kolonial Belanda, Ini Dia ! 5 Universitas Tertua di Indonesia

BACA JUGA:Ini ! Balapan Mobil Pertama di Bengkulu, Era Pemerintahan Kolonial Belanda

Tan Jin Sing memperkenalkan berbagai reformasi dalam administrasi pemerintahan dan berupaya mengurangi korupsi yang marak pada saat itu. 

Selain itu, Tan Jin Sing juga memperjuangkan hak-hak kaum Tionghoa dan berusaha meningkatkan hubungan antara komunitas Tionghoa dengan komunitas pribumi.

Tidak hanya itu, Tan Jin Sing juga dikenal sebagai pelindung seni dan budaya. 

Dirinya mendukung berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan, baik dari komunitas Tionghoa maupun pribumi. 

BACA JUGA:Bendungan Era Kolonial Belanda, Tidak Membuat Indonesia 'Bebas' dari Masa Paceklik

BACA JUGA:Ini Dia ! Bendungan Tertua di Provinsi Bengkulu, Pembangunannya sejak Era Kolonial Belanda

Karena dukungan ini membuatnya dihormati oleh berbagai kalangan dan meningkatkan reputasinya sebagai seorang pemimpin yang bijaksana.

Adapun warisan Tan Jin Sing sebagai Bupati Tionghoa yang berpengaruh masih terasa hingga kini. 

Dirinya dianggap sebagai contoh keberhasilan integrasi antara komunitas Tionghoa dan pribumi dalam pemerintahan kolonial. 

Selain itu, kontribusinya dalam bidang administrasi pemerintahan dan kebudayaan menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia.

BACA JUGA:Evaluasi Izin Tambang Emas Bekas Kolonial Belanda Menggantung

BACA JUGA:Orang Jomon yang Merupakan Nenek Moyang Orang Jepang, Berikut Sejarah dan Kehidupan Budayanya!

Tan Jin Sing meninggal pada tahun 1831. Meski sudah tiada, pengaruhnya tetap dikenang sebagai salah satu Bupati Tionghoa yang membawa perubahan positif di daerah Yogyakarta. 

Karya dan kontribusinya dalam berbagai bidang menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya, baik dari kalangan Tionghoa ataupun pribumi.

Kategori :