Waspada DBD! 254 Kasus Terjadi di Kota Bengkulu, Dinkes Imbau Warga Tingkatkan Kebersihan Lingkungan

Selasa 08-10-2024,09:08 WIB
Reporter : Febi Elmasdito
Editor : Febi Elmasdito

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bengkulu terus meningkat, dengan 254 warga dilaporkan terserang penyakit ini hingga Oktober 2024.

Mengantisipasi situasi yang semakin memburuk, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabhrani, SKM, mengajak seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD, tidak berkembang biak.

“Kendala saat ini adalah musim hujan yang akan melanda, maka kita harus selalu memperhatikan lingkungan rumah sehingga nyamuk tidak akan bersarang di rumah kita,” ungkap Joni dikutip KORANRB.ID.

Dalam menghadapi ancaman ini, masyarakat diminta untuk meningkatkan pola hidup sehat dan menerapkan langkah-langkah pencegahan.

BACA JUGA:Dugaan Money Politic dan Pelanggaran Cuti Kampanye, Oknum Anggota DPRD Kepahiang Dipanggil Bawaslu

BACA JUGA:Kasus Korupsi Dana BOS SMPN 17 Bengkulu, Mantan Kepala Sekolah dan Bendahara Segera Diadili di Meja Hijau

Salah satu yang ditekankan adalah tidak membiarkan barang-barang yang bisa menampung air di luar rumah, yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Joni juga mengingatkan pentingnya membersihkan bak mandi dan penampungan air minimal seminggu sekali serta mengubur sampah atau benda-benda yang tidak bisa dibuang.

Dinkes Kota Bengkulu juga gencar memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya menerapkan 5M.

Yakni Mengubur barang bekas yang dapat menampung air, Menutup tempat penampungan air, Menguras bak mandi minimal dua kali seminggu, Menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat air yang sulit dibersihkan, dan Mengganti air di vas bunga.

BACA JUGA:Tergiur Untung Besar, Pria Bengkulu Kehilangan Rp83 Juta karena Modus Pengadaan Sampul Rapor

BACA JUGA:Infinix HOT 50i dan SMART 9 Resmi Masuki Pasar HP Rp1 Jutaan di Indonesia

Joni juga mengingatkan warga untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi guna meningkatkan daya tahan tubuh.

Jika ditemukan dua atau lebih kasus DBD di suatu wilayah, fogging atau pengasapan bisa dilakukan.

Namun, Joni menggarisbawahi bahwa pengasapan bukan solusi utama, karena hanya membunuh nyamuk dewasa tanpa membasmi jentiknya.

"Sebisa mungkin kami minimalisir penggunaan pengasapan karena cairan yang digunakan mengandung zat-zat berbahaya bagi masyarakat dan lingkungan,” jelasnya.

BACA JUGA:Bersiap! Peluncuran Realme 13 Series 5G di Indonesia pada 17 Oktober 2024

BACA JUGA:Warga Mukomuko Temukan Mortir Aktif, Begini Detik-detik Evakuasi Dilakukan

Selain itu, ia juga menjelaskan jika fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk hanya bisa dibasmi dengan bubuk temephos (abate).

Maka itu, penggunaan fogging harus dilakukan secara tepat, karena penggunaan yang sembarangan hanya akan sia-sia.

Pengasapan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar juga berisiko merusak tanaman dan menimbulkan iritasi pada kulit manusia.

“Untuk   fogging itu bukan langkah kongkrit tetapi kita harus tepat menggunakan solusi,” tutup Joni.

BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Bengkulu Resmi Dilantik, Plt Gubernur Tekankan Sinergi untuk Kemajuan Bersama

BACA JUGA:BKPSDM Kota Bengkulu Ingatkan Peserta PPPK untuk Waspada dan Fokus pada Seleksi

Dengan musim hujan yang semakin dekat, masyarakat Bengkulu diharapkan tetap waspada dan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Pencegahan dini dan penerapan pola hidup sehat dapat menekan laju penyebaran penyakit DBD, melindungi diri dan keluarga dari ancaman kesehatan yang lebih serius.

 

Kategori :