BACA JUGA:Nikmati Soto Tangkar dan Sate Maranggi di Bengkulu: Menu Santap Siang yang Menggugah Selera
BACA JUGA:7 Faktor yang Dapat Mengurangi Rasa Percaya Diri Anak
5. Kesulitan Mengatur Emosi
Gadget sering menjadi pelarian dari emosi negatif. Ketika menghadapi frustrasi, anak cenderung memilih bermain game atau menonton video daripada mengatasi perasaan mereka.
Ini menghambat kemampuan mereka untuk mengelola emosi, sehingga kemarahan lebih mungkin terjadi saat gadget tidak tersedia.
6. Paparan Konten yang Tidak Sesuai
Banyak konten di gadget dapat bersifat negatif atau memicu emosi.
Anak-anak yang terpapar konten kekerasan mungkin meniru perilaku agresif, yang dapat memperburuk cara mereka memahami dan mengekspresikan kemarahan.
BACA JUGA:Fakta Unik Fenomena Perkawinan Belalang Sembah yang Kontroversial
BACA JUGA:Nikmati Teh Tarik Jodi di Bengkulu, Kuliner Kaki Lima dengan Rasa Bintang Lima
7. Kurangnya Keterampilan Menghadapi Masalah
Waktu yang dihabiskan di depan layar mengurangi kesempatan anak untuk belajar keterampilan sosial dan cara mengatasi masalah.
Ketidakmampuan untuk menghadapi tantangan secara konstruktif dapat meningkatkan kecenderungan mereka untuk bereaksi dengan kemarahan.
Penggunaan gadget yang berlebihan memang dapat meningkatkan kemarahan dan frustrasi pada anak-anak.
Dengan memahami faktor-faktor ini, orang tua dapat mengatur penggunaan gadget, mendorong interaksi sosial yang sehat, dan membantu anak mengembangkan keterampilan untuk mengelola emosi mereka.
BACA JUGA:5 Tips Efektif untuk Melatih Anak Berbicara, Bisa Gunakan Bahasa Sederhana dan Jelas
BACA JUGA:1 Rumah di Bengkulu Utara Ludes Terbakar Gara-gara Karpet Telur
Menciptakan keseimbangan antara waktu layar dan aktivitas lainnya sangat penting untuk kesehatan mental dan emosional anak.