Kenali 8 Faktor Anak Suka Ngambek dan Cara Menghadapinya
Faktor Anak Ngambek dan Cera Menghadapinya--Instagram.com/ raggakids_labella_madeena
BENGKULU, RAKYATBENGKULU,COM - Anak ngambek adalah salah satu bagian dari emosi manusia yang sebenarnya wajar-wajar saja.
Sama seperti dengan orang dewasa, anak-anak juga dapat marah atau ngambek pada saat ada sesuatu yang mengusiknya atau terasa tidak benar dan nyaman baginya.
Hal yang perlu untuk dilakukan orang tua adalah mengetahui apa penyebab anak mengambek.
Nah, berikut ini ada beberapa faktor dan cara menghadapi anak yang suka ngambek yang telah Rakyatbengkulu.com rangkum dari berbagai sumber, simak ulasannya.
Beberapa Faktor yang Dapat Menjadi Pemicu Perilaku Anak Menjadi Ngambek
1. Ketidakmampuan untuk Mengungkapkan Perasaan
Anak mungkin belum memiliki kemampuan verbal yang cukup untuk menyampaikan apa yang mereka rasakan atau butuhkan, sehingga mereka mengekspresikan frustrasi mereka melalui ngambek.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Lihat Tanda Ini! Jangan-jangan Anak Terindikasi Cacingan
BACA JUGA:8 Cara Ampuh Mengatasi Masalah Anak Cacingan, Bisa Gunakan Bahan Alami Berikut Ini
2. Ketidakpuasan atau Kekecewaan
Anak mungkin merasa tidak puas dengan sesuatu atau merasa kecewa karena harapan mereka tidak terpenuhi. Ini bisa berkaitan dengan keinginan mereka untuk mendapatkan perhatian, mainan, atau hal lainnya.
3. Perasaan Tidak Diperhatikan
Anak mungkin merasa tidak diperhatikan atau tidak mendapatkan cukup perhatian dari orang tua atau caregiver mereka, sehingga ngambek menjadi cara untuk menarik perhatian.
4. Frustrasi atau Kesulitan dalam Menyelesaikan Tugas
Anak mungkin merasa frustrasi atau kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau aktivitas tertentu, sehingga ngambek menjadi cara mereka untuk mengekspresikan ketidaknyamanan atau ketidakmampuan mereka.
5. Pengaruh Lingkungan atau Teman Sebaya
Anak bisa saja mengamati atau meniru perilaku ngambek dari lingkungan sekitar mereka, termasuk teman sebaya atau anggota keluarga lainnya yang menunjukkan perilaku serupa.
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Anak Mudah Menangis, Ketahui Juga Cara Mengatasinya
BACA JUGA:6 Rekomendasi Tontonan YouTube untuk Anak, Punya Nilai Edukasi
6. Kondisi Kesehatan atau Kecemasan
Beberapa anak mungkin mengalami kecemasan atau kondisi kesehatan tertentu yang mempengaruhi cara mereka mengelola emosi mereka, sehingga ngambek bisa menjadi respons terhadap stres atau ketidaknyamanan.
7. Ketidakpastian atau Perubahan dalam Kehidupan
Perubahan besar dalam kehidupan anak, seperti pindah rumah, pergantian sekolah, atau perubahan rutinitas harian, dapat menyebabkan ketidakpastian dan stres, yang mungkin diekspresikan melalui ngambek.
8. Pembelajaran dari Interaksi dengan Orang Dewasa
Anak mungkin juga belajar bahwa ngambek dapat menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian atau mendapatkan apa yang mereka inginkan dari pengalaman dengan orang dewasa di sekitar mereka.
Tips Menghadapi Anak yang Sering Ngambek
1. Tetap Tenang dan Terkontrol
Salah satu kunci utama dalam menghadapi anak yang ngambek adalah tetap tenang. Hindari bereaksi secara emosional yang bisa memperburuk situasi.
Anak akan meniru reaksi Anda, jadi menjadi tenang dapat membantu menenangkan mereka.
BACA JUGA:Alergi Susu Sapi pada Anak Berdampak Buruk, Ini Cara Menanganinya
BACA JUGA:Manfaat Berhitung Bagi Anak Usia Dini dan Cara Mengajarkan Anak Supaya Cepat Berhitung
2. Jangan Menanggapi dengan Marah atau Emosi Negatif
Ketika anak sedang ngambek, hindari menghadapinya dengan marah atau mengancam. Ini bisa membuat anak merasa lebih frustrasi dan memperpanjang durasi ngambeknya.
3. Biarkan Anak Mengeluarkan Emosi
Dalam banyak kasus, anak ngambek karena mereka tidak tahu cara lain untuk mengekspresikan emosi mereka.
Biarkan mereka mengekspresikan perasaan mereka dengan aman. Anda bisa berkata, "Aku tahu kamu sedang marah/sedih. Ayo bicarakan tentang itu setelah kamu merasa lebih tenang.
4. Berikan Perhatian dan Dukungan
Meskipun penting untuk tidak memperlihatkan pendorong ngambek, tetapi berikan perhatian pada anak Anda, serta dengarkan apa yang mereka katakan dan berikan dukungan emosional.
5. Ajarkan Anak Cara Mengatasi Emosi
Bantu anak belajar cara-cara untuk mengatasi emosi yang tidak nyaman, misalnya dengan menghirup napas dalam-dalam atau menghitung sampai sepuluh sebelum bereaksi.
BACA JUGA:Menu Andalan Anak Kost, Resep Nasi Goreng Putih yang Nikmat dan Menggugah Selera
BACA JUGA:Manfaat Mengajarkan Anak Menabung dan Tips Cara Menabung yang Benar
6. Jadwalkan Waktu untuk Berbicara Setelahnya
Setelah anak tenang, ajak mereka untuk duduk bersama dan bicarakan apa yang terjadi. Jangan memaksakan mereka untuk segera berbicara jika mereka masih dalam emosi yang tinggi.
7. Berikan Alternatif untuk Perilaku Ngambek
Ajari anak tentang alternatif perilaku yang lebih baik ketika mereka merasa frustrasi atau kecewa. Misalnya, meminta mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata daripada ngambek.
8. Berikan Konsekuensi yang Jelas dan Konsisten
Jika anak menggunakan ngambek sebagai cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, pastikan ada konsekuensi yang konsisten terhadap perilaku tersebut.
Misalnya, jangan memberikan apa yang diminta saat mereka sedang ngambek.
9. Berikan Pujian untuk Perilaku Positif
Berikan pujian dan penghargaan ketika anak mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih baik atau saat mereka bisa mengatasi ngambek mereka sendiri.
BACA JUGA:5 Perilaku Buruk Anak yang Tidak Boleh Dibiarkan, Wajib Diatasi! Begini Caranya
BACA JUGA:Penyebab Sakit Perut pada Anak, Waspadai Bahaya Penyakit Ini
10. Berbicara dengan Anak tentang Kebiasaan dan Perilaku
Bicarakan dengan anak secara terbuka dan jelas tentang perilaku mereka saat sedang ngambek.
Bantu mereka memahami bahwa ngambek bukanlah cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah.
Setiap anak pasti memiliki keunikan dalam cara mereka mengekspresikan emosi dan mengatasi stres, maka penting untuk para orang tua untuk memahami apa penyebab mendasar perilaku anak ngambek.
Supaya dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat demi untuk membantu anak mengembangkan cara yang lebih sehat untuk mengelola emosinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: