BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan menyoroti minimnya pasokan vaksin hewan ternak yang diterima setiap tahun.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ikat Aliman Maulana, menyatakan bahwa respons pemerintah pusat terhadap penyakit ternak di daerah masih belum memadai. "Selama ini soal vaksinasi, respon kurang. Penyakit sudah banyak, vaksin baru sampai (ke daerah)," ujar Ikat dalam pertemuan dengan DPRD Bengkulu Selatan dikutip KORANRB.ID. Ikat menyoroti bahwa penyakit seperti jembrana, rabies, SE, dan PMK sering kali muncul dan mengancam populasi ternak di wilayah ini. BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Kebut Pemulihan Infrastruktur, Dapat Suntikan Dana Rp34,9 Miliar dari BNPB BACA JUGA:Kurangnya Serapan Dana BOK di Mukomuko, Program Stunting Tidak Berjalan Saat ini, pihaknya sedang menangani kasus penyakit ngorok (SE) yang telah merenggut nyawa 200 sapi dan kerbau di Bengkulu Selatan. Wabah ini tidak hanya berdampak pada peternak, namun juga menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat luas. Ikat menyebut salah satu alasan tingginya angka kematian ternak adalah lambatnya penyaluran vaksinasi yang diperlukan untuk pencegahan. Sejauh ini, Dinas Pertanian baru menerima 1.500 dosis vaksin, yang masih sangat terbatas. BACA JUGA:Harimau Masih Menjadi Ancaman Warga Desa Kinal Jaya Bengkulu Utara, BKSDA Sudah Amankan yang Terperangkap BACA JUGA:4 Jenis Soal Tes PPPK Bengkulu Utara Siap, Tinggal Tunggu Jadwal Seleksi “Karena penyakit sudah terserang, tidak dapat lagi divaksin,” ungkap Ikat, yang juga berharap dukungan dari Komisi II DPRD Bengkulu Selatan untuk mengajukan tambahan kuota vaksin pada tahun anggaran 2025. Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Nisan Denni Purnama, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta Dinas Pertanian memetakan kebutuhan program dan anggaran untuk 2025, termasuk vaksin ternak. “Kita telah menyampaikan agar Dinas Pertanian maping program, kami mendukung agar penanganan masalah dapat di Dinas Pertanian,” ujarnya. Denni menegaskan bahwa Komisi II akan memperjuangkan tambahan anggaran dan memastikan bidang-bidang prioritas, seperti vaksinasi ternak, mendapat perhatian khusus. BACA JUGA:Musik Populer di TikTok Bisa Mengubah Tren Global Industri Musik, Bagaimana Bisa? BACA JUGA:Horor ala 2024: Film dan Serial yang Menakutkan tapi Bikin Ketagihan “Intinya kami akan perjuangkan ini untuk rakyat, termasuk vaksin, pupuk, benih, dan lain sebagainya,” tutup Denni. Dengan adanya perhatian dari DPRD dan peningkatan alokasi vaksin diharapkan kasus penyakit ternak di Bengkulu Selatan dapat diminimalisir ke depannya.