RAKYATBENGKULU.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Utara mengingatkan masyarakat tentang bahaya potensi longsor akibat curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut.
Perhatian ini diberikan setelah insiden longsor yang menimpa pemancing asal Desa Lubuk Mindai, yang menjadi peringatan penting bagi masyarakat.
Kepala BPBD Bengkulu Utara, Evi Fitriani, menyampaikan peringatan kepada warga untuk lebih berhati-hati, terutama bagi yang berada di kawasan rawan longsor.
“Kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di kawasan yang rawan longsor, maka dari itu kita mengingatkan,” ujar Evi Fitriani.
BACA JUGA:Korupsi Dana BOK Puskesmas Palak Bengkerung, Kejari Periksa 40 Saksi
Intensitas curah hujan yang sedang hingga tinggi di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi faktor utama yang meningkatkan potensi terjadinya longsor.
Kondisi ini menjadikan kawasan pesisir pantai dan daerah sekitarnya sangat rentan terhadap bencana alam.
BPBD mengingatkan warga, terutama yang tinggal di sepanjang pesisir pantai, untuk menghindari aktivitas berisiko tinggi di daerah rawan longsor.
“Apalagi sudah ada kejadian yang tentunya dapat menjadi pelajaran untuk masyarakat sekitar daerah pesisir pantai, terutama agar menghindari aktivitas yang dapat membahayakan diri,” tambahnya.
BACA JUGA:Eks Kepala Desa dan Bendahara Desa Gunung Kayu Didakwa Korupsi Dana Desa Rp611 Juta
BACA JUGA:Pengadilan Agama Jakarta Selatan Tolak Permohonan Pengesahan Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini
Selain potensi longsor, BPBD Bengkulu Utara juga memperingatkan nelayan agar selalu memprioritaskan keselamatan saat beraktivitas di laut.
Ombak tinggi yang dapat membahayakan nelayan tradisional di perairan Bengkulu Utara menjadi perhatian utama.
Evi Fitriani mengimbau agar nelayan selalu memperhatikan ramalan cuaca dari BMKG dan mengantisipasi potensi bahaya ombak tinggi.