“Hilirisasi perlu terus kita dorong, agar potensi sumber daya alam yang kita miliki dapat dikelola secara optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan daerah,” ungkapnya.
Untuk memastikan penggunaan anggaran tepat sasaran, Rosjonsyah menekankan pentingnya digitalisasi melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
BACA JUGA:6 Tips Quality Time Seru Bersama Anak Saat Musim Hujan
BACA JUGA:Film Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga, Hadir dengan Kisah Horor Menghantui dari Kalimantan
Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan risiko kebocoran anggaran serta meningkatkan transparansi dalam setiap prosesnya.
Ia juga mengingatkan agar pengelolaan anggaran terus diawasi melalui monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.
Dengan demikian, setiap rupiah yang digelontorkan dari APBN dan APBD dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bengkulu.
Dengan diserahkannya DIPA dan TKD 2025, Rosjonsyah berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat untuk merealisasikan program prioritas.
BACA JUGA:Trustworthy News Indicators dengan 11 Indikator Kepercayaan Media
BACA JUGA:Baim Wong Serahkan 79 Alat Bukti dalam Sidang Perceraian
Hilirisasi, pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan diharapkan menjadi motor penggerak kesejahteraan dan pembangunan Bengkulu ke depan.