11 Kasus Baru Ditemukan di 2024, Rejang Lebong Targetkan Nol Kasus HIV/AIDS 2030

Kamis 19-12-2024,09:12 WIB
Reporter : Febi Elmasdito
Editor : Febi Elmasdito

Titin juga menyoroti pentingnya edukasi kesehatan seksual dan reproduksi sejak dini. 

Menurutnya, tingginya kasus di kalangan LSL dan pola hidup bebas menunjukkan perlunya pendekatan khusus untuk memberikan pemahaman yang benar.

“Pola hidup bebas, terutama di kalangan remaja, menjadi tantangan besar. Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom masih dianggap tabu, padahal ini adalah langkah preventif yang sangat efektif,” ujarnya.

BACA JUGA:Operasi Pekat Nala II 2024, Polisi Sita Puluhan Liter Tuak dan Ratusan Alat Kontrasepsi dari Wilayah Ini

BACA JUGA:5 iPhone Paling Laris yang Wajib Kamu Tahu, Ini Alasannya Jadi Favorit!

Dalam menangani masalah ini, peran keluarga juga dinilai krusial. 

Titin mengimbau orang tua untuk lebih terbuka membahas kesehatan seksual dengan anak-anak mereka.

“Orang tua harus lebih terbuka dalam memberikan pemahaman tentang risiko hubungan seksual tidak aman. Ini bukan sekadar melarang, tetapi memberikan edukasi yang mendalam,” katanya.

Dinkes juga mendorong partisipasi aktif komunitas lokal, seperti organisasi masyarakat, kelompok agama, dan lembaga pendidikan, dalam menyuarakan pentingnya pencegahan HIV/AIDS dan mengurangi stigma terhadap pasien.

“Komunitas harus menjadi agen perubahan. Kami terus mendorong keterlibatan berbagai pihak untuk menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat, termasuk melalui kampanye kesehatan,” tambah Titin.

BACA JUGA:Kamu Harus Tahu, Apa Sih Bedanya iPhone iBox vs iPhone Inter? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

BACA JUGA:5 Tips Wisata Aman dan Nyaman Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Bagi pasien yang telah terdiagnosis HIV, harapan untuk hidup sehat tetap terbuka. 

Dengan konsumsi ARV secara rutin, virus dapat ditekan hingga tingkat yang tidak terdeteksi.

“Jika pasien meminum obat secara teratur, mereka bisa menjalani hidup seperti orang pada umumnya. Bahkan, mereka bisa menikah, memiliki anak, dan memastikan anak-anak mereka bebas dari HIV asalkan disiplin dalam pengobatan,” terang Titin.

Namun, ia menekankan bahwa pengobatan HIV/AIDS memerlukan komitmen seumur hidup dan konsistensi pasien.

Kategori :