BACA JUGA:6 Ciri Rumah yang Dipercaya Bikin Seret Rezeki, Jangan Abaikan Kebersihan!
BACA JUGA:Dua Tersangka Pembunuhan Tragis Nenek dan Cucu di Kaur Berhasil Diamankan Polisi di Karang Dapo
Pujian yang diberikan sering kali disertai kritik, seperti, “Bagus, tapi apa gak bisa lebih baik lagi.”
Hal ini membuat anak sulit membangun rasa percaya diri dan selalu merasa ada yang kurang dari dirinya.
4. Cenderung Overthinking
Anak yang tumbuh dalam lingkungan perfeksionis sering kali menjadi overthinker.
Mereka terbiasa menganalisis setiap tindakan atau keputusan mereka dengan detail berlebihan.
Ini karena mereka takut akan kritik atau hukuman dari orang tua.
BACA JUGA:Berapa Lama Anak Boleh Menggunakan Gadget? Ini Panduan Bijak untuk Orangtua
BACA JUGA:Membangun Kedekatan, 6 Kebiasaan yang Membuat Ayah Sulit Dekat dengan Anak Laki-Lakinya
5. Kesulitan Mengekspresikan Emosi
Orang tua perfeksionis cenderung menuntut kesempurnaan, termasuk dalam pengendalian emosi.
Anak-anak mungkin merasa tidak diperbolehkan menunjukkan kelemahan, seperti menangis atau marah.
Dan akibatnya, anak cenderung menekan emosi mereka dan kesulitan mengekspresikannya dengan sehat.
6. Hubungan yang Bersifat Transaksional
Anak-anak ini sering merasa jika kasih sayang orang tua bersyarat pada pencapaian tertentu.