RAKYATBENGKULU.COM - Tahapan seleksi tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Bengkulu Utara sudah mendekati tahap akhir dan hampir selesai.
Setelah Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan peringkat dan peserta yang dinyatakan lulus, diketahui bahwa dari 75 formasi yang dibuka, sebanyak 20 formasi gagal direkrut.
Pengumuman ini menunjukkan adanya sejumlah tantangan dalam pelaksanaan seleksi CPNS tahun ini.
Dari 20 formasi yang gagal terekrut, sebagian besar berasal dari formasi tenaga medis, khususnya 16 jabatan dokter.
Formasi dokter yang tidak terisi tersebut meliputi 4 posisi dokter spesialis yang akan ditempatkan di Rumah Sakit Lagita dan RSUD Arga Makmur, serta 12 posisi dokter gigi atau dokter umum yang direncanakan untuk ditempatkan di 12 Puskesmas di Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Mindfulness untuk Pemula! Temukan Cara Mendapatkan Kedamaian di Tengah Kesibukan Hidup
BACA JUGA:Atletico Madrid Rebut Puncak Klasemen Liga Spanyol Usai Kemenangan Tipis atas Osasuna
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bengkulu Utara, Syarifah Inayati, menjelaskan bahwa gagalnya pengisian formasi ini disebabkan oleh tidak adanya pelamar untuk beberapa posisi tersebut.
"Salah satunya adalah formasi dokter umum atau dokter gigi untuk Puskesmas Air Bintunan, di mana satu-satunya pelamar yang lolos Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) tidak hadir dalam ujian tersebut," ungkapnya.
Selain formasi dokter, dua formasi lainnya yang gagal diisi adalah formasi khusus disabilitas untuk jabatan Analis Hukum Ahli Pertama di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pekerja Sosial Ahli Pertama di Dinas Sosial.
Hal ini disebabkan oleh tidak adanya pelamar yang memenuhi syarat.
Syarifah Inayati juga menambahkan bahwa mekanisme ini merupakan bagian dari proses seleksi.
BACA JUGA:Kasus Begal Payudara Oknum ASN Seluma: Berkas Siap Tahap II, Jaksa Lakukan Ekspose
BACA JUGA:Kuasa Hukum Korban Pembunuhan Nenek dan Cucu Tuntut Hukuman Berat untuk Tersangka
Pemerintah Daerah Bengkulu Utara berencana untuk mengajukan kembali kebutuhan dokter pada tahun depan, terutama di setiap Puskesmas.