Dugaan Karaoke Ilegal dan Miras di Taman Wisata Kota, Camat Seluma Panggil Pedagang

Rabu 12-02-2025,06:49 WIB
Reporter : Neni Anggraeni
Editor : Neni Anggraeni

“Kalau dari pengakuan mereka tadi, memang ada yang membuka room karaoke serta berjualan kopi dan kuliner. Namun, kami tetap mengimbau agar jangan sekali-kali berjualan miras atau melakukan hal-hal negatif lainnya. Kami juga menyarankan mereka untuk segera melengkapi izin usaha, mulai dari izin tempat, izin usaha, hingga izin hiburan,” jelasnya.

Sementara itu, terkait perizinan, para pedagang mengaku sebelumnya telah mendapatkan izin peminjaman dari salah satu organisasi di Seluma, tetapi masa peminjaman tersebut sudah berakhir. 

Saat ini, mereka mengaku telah dipanggil oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Seluma untuk membahas kelanjutan usaha mereka di TWK.

BACA JUGA:Tak Percaya Diri Karena Bau Mulut? Cek Kondisi GERD Bisa Jadi Pemicunya

BACA JUGA:Wajah Bengkak? Hati-Hati, Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Jadi Penyebabnya!

“Kami sudah mendapatkan izin pada awalnya dari salah satu organisasi, dan secara lisan juga Bupati Seluma pernah menyampaikan bahwa TWK harus ramai dan tidak boleh menjadi tempat mesum atau sarang setan. Maka dari itu, kami mengelola kios yang ada,” ujar salah satu pedagang.

Taman Wisata Kota bukan kali pertama menjadi perhatian publik. Sebelumnya, lokasi ini juga sering dikaitkan dengan tindak kriminal, termasuk dua insiden penusukan yang terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan pada tahun 2024.

Kasus terbaru terjadi pada Rabu dini hari, 4 Desember 2024, di mana dua warga Seluma, Ekian (26) dan Aan Sarjono (24), menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal (OTD). 

Kedua korban mengalami luka serius, dengan total jahitan mencapai 32 jahitan akibat luka di tangan, pipi, lengan, dan dada.

Dalam keterangannya, Aan Sarjono mengungkapkan bahwa insiden tersebut bermula ketika mereka sedang nongkrong di warung kopi di TWK Tais. 

Pelaku tiba-tiba datang dan meminta rokok serta uang, tetapi permintaan tersebut ditolak oleh korban.

“Awalnya kami cuma nongkrong seperti biasa di TWK Tais. Tiba-tiba pelaku datang dan meminta rokok serta uang. Kami menolak kedua permintaan tersebut. Saat kami memutuskan pindah tempat duduk, pelaku langsung menusuk kami,” ungkap Aan Sarjono.

BACA JUGA:Waspada! Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Air, Termasuk Jantung Berdebar Lebih Cepat

BACA JUGA:Musrenbang Kecamatan Binduriang 2025: Ragam Usulan Pembangunan Prioritas untuk Kesejahteraan Masyarakat

Kondisi TWK yang kerap menjadi lokasi kejadian kriminal ini semakin memperkuat desakan masyarakat agar pemerintah daerah melakukan penertiban dan pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas di tempat tersebut.

Selain itu, artikel ini juga menyoroti catatan kriminal di TWK, termasuk insiden penusukan yang terjadi beberapa kali, sehingga menambah urgensi perlunya pengawasan lebih ketat dari pemerintah daerah.

Kategori :